RS Baitul Hikmah Kendal Gelar Kegiatan ’Speling’
KENDAL (Ampuh.id) – Rumah Sakit Baitul Hikmah Kendal mengawali rangkaian peringatan Milad ke-25 dengan menggelar kegiatan “Speling” (Spesialis Keliling), sebuah program layanan kesehatan yang menyasar masyarakat secara langsung melalui kegiatan jemput bola. Kegiatan perdana ini dilaksanakan pada Sabtu, 17 Mei 2025, di Balai Desa Cepokomulyo, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal.
Dalam kegiatan yang mengusung fokus utama pada penanganan stunting ini, RS Baitul Hikmah menghadirkan dokter spesialis anak, dr Fiyya Agilatun Nisa Kunarso SpA, beserta timnya.
Kegiatan Speling berlangsung atas kerja sama dengan Puskesmas Gemuh 01 dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting daerah, termasuk Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kendal, Niken Larasati. Turut hadir pula perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Komisaris RS Baitul Hikmah, dr Siti Qomariyah, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran semua pihak dalam upaya penanganan stunting.
“Penanganan stunting pada anak merupakan pekerjaan rumah kita semua. Ini adalah isu yang sangat penting dan strategis demi masa depan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kita semua harus ikut serta memberikan kontribusi, termasuk rumah sakit swasta seperti RS Baitul Hikmah,” ujarnya.
Melalui Speling, demikian Qomariyah, RS Baitul Hikmah menunjukkan komitmennya dalam mendukung program nasional percepatan penurunan stunting, khususnya di wilayah Kabupaten Kendal.
Kegiatan ini tidak hanya meliputi pemeriksaan kesehatan anak-anak, namun juga edukasi kesehatan bagi orang tua, pemberian obat dan vitamin, distribusi telur sebagai asupan gizi tambahan bagi anak, serta pemeriksaan kesehatan gratis termasuk layanan laboratorium bagi masyarakat dewasa.
“Kegiatan Speling diharapkan dapat menjadi awal dari rangkaian program berkelanjutan yang digelar RS Baitul Hikmah selama tahun peringatan Milad ke-25. Dengan menggandeng berbagai pihak, RS Baitul Hikmah berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan kesehatan yang merata dan berdampak bagi masyarakat luas, khususnya di sekitar wilayah operasional rumah sakit,” tambahnya. (*)