DPRD Semarang Dorong Disdik Prioritaskan Sarana KBM dan ANBK di Sekolah
SEMARANG (Ampuh.id) – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang Anang Budi Utomo meminta kepada Dinas Pendidikan (Disdik) untuk melakukan pemenuhan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Khususnya terkait sarana prasarana seperti laptop atau komputer.
Hal itu disampaikannya menanggapi adanya keluhan dari SDN Kaligawe yang terpaksa pinjam dari sekolah lain dan guru saat pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2024 tahap pertama lalu.
Menurut Anang, pendataan yang dilakukan oleh Disdik sangat penting agar mereka bisa mengimplementasikan kebutuhan sekolah dalam skala prioritas. Hal ini bertujuan agar siswa dapat melaksanakan ANBK dengan baik tanpa terkendala teknis.
“Kita minta Disdik untuk melakukan pendataan agar nanti dibuat peringkat sekolah mana yang paling membutuhkan, bilamana dari Pemkot bisa membantu dan pemenuhan-pemenuhan itu dilakukan secara bertahap,” ucapnya saat dihubungi Joglo Jateng, Selasa (5/11/24).
Baca juga: UIN Walisongo Semarang Raih Predikat Unggul, Komitmen Wujudkan Pendidikan Berkualitas
Lebih lanjut, ia menerangkan, selama ini anggaran Disdik diprioritaskan untuk hal lain seperti gaji dan tunjangan tenaga pendidik, dan infrastruktur bangunan sekolah. Sehingga, dengan adanya keluhan proses belajar mengajar ini, Disdik dapat menjadikan hal prioritas utama di masa mendatang.
“Sapras ini harus dipikirkan. Kalau laptop ini sebenarnya dari bagian dari KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) yang utama. Dari situ anggaran ini kita ambil dari UM nanti bisa dianggarkan dan menjadi prioritas,” ungkapnya.
Ia meminta Disdik pada APBD 2025 nanti, mereka mulai memprioritaskan sarana prasarana di setiap sekolah. Seperti contohnya, laptop, komputer dan sebagainya. Yang diharapkan dari pendataan tersebut, bisa menjadi acuan agar sekolah bisa diberi bantuan lebih awal.
Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Semarang, Erwan Rachmat menyampaikan bahwa pihaknya akan segera melakukan pencatatan dengan aduan tersebut. Selain itu, juga dengan pemenuhan sarana dan prasarana (sapras) lainnya.
“Kami masih melakukan pencatatan terkait dengan hal (aduan) tersebut dan pemenuhannya. Kalau SD kan tidak sebanyak yang di SMP yang hal itu bisa dilakukan dengan bergelombang (per sesi),” ucapnya.
Tak hanya itu, Disdik Kota Semarang juga akan mendatangi sekolah tersebut untuk pengecekan kondisi kebutuhan sapras untuk cek kondisi di sekolah SDN Kaligawe. Hal ini untuk memastikan standar pelayanan minimal di sekolah tersebut telah terpenuhi dengan baik.
“Idealnya masing-masing sekolah mendapat laptop atau komputer untuk ANBK itu (melihat jumlah siswa) di SMP misal ada 45 siswa, maka masing -masing sekolah harus membuat 3 sesi yang mana satu sesinya ada 15 komputer itu minimal. Saya yakin setiap sekolah pasti punya,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga akan mensurvei ke sekolah mana saja yang masih kekurangan laptop atau komputer untuk ANBK. Bahkan, pihaknya juga siap menganggarkan kembali untuk kebutuhan sapras di setiap instansi pendidikan di Kota Semarang. (*)