FT USM Gelar Fit and Proper Test untuk Calon Ketua Orma
SEMARANG (Ampuh.id) – Fakultas Teknik Universitas Semarang (USM) menggelar kegiatan internal yaitu Fit and Proper Test untuk calon ketua seluruh organisasi mahasiswa di lingkungan USM di Ruang 503 Lantai 5 Gedung Menara USM, Kamis (14/11/2024).
Sebanyak 10 calon ketua yang tergabung dalam orma FT USM baik dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Mahasiswa (Dema), Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil (HMJTS), Himpunan Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota (HMJPWK), dan Himpunan Mahasiswa Elektro (HME) terlibat dalam kegiatan tersebut untuk memperesentasikan visi misinya.
Ketua Dema FT USM, Prasdika Maulana mengatakan, kegiatan tersebut dalam rangka re-organisasi orma FT USM, dimana terdapat tahapan tes yang harus dijalankan calon ketua untuk menentukan kepatutan dan kelayakan.
Menurutnya, tradisi di FT USM dalam memilih ketua orma dilakukan secara musyawarah. Sementara untuk struktur organisasi seperti pemilihan wakil ketua menjadi hak prerogatif dari ketua yang terpilih.
“Kalau di FT, pemilihannya hanya untuk ketua. Untuk wakil ketua itu menjadi hak prerogatif dari ketua. Di Fakultas Teknik lebih kepada musyawarah, jadi untuk himpunan dipilihnya di himpunan masing-masing. Untuk BEM dan Dema di musyawarah kerja fakultas, mungkin diakhir November,” katanya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri sebanyak 6 panelis yang terdiri atas Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Teknik USM, hingga Kaprodi dan Sekprodi.
Salah satu panelis sekaligus Wakil Dekan I Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni, Ferry Firmawan ST MT PhD mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan tradisi yang harus dijaga agar semakin terasa suasana kompetisi.
“Sesuai dengan arahan Pak Dekan bahwa tradisi ini harus dipersiapkan. Kita memilih yang terbaik dari yang baik dan itu persis dengan spiritnya pemerintahan sekarang yang segala sesuatunya ada fit and proper test. Kita harus bertanding walaupun nanti bersanding,” ungkapnya.
Menurutnya, terdapat 5 poin yang harus dipegang teguh oleh organisasi mahasiswa di lingkungan FT USM dalam menjaga tradisi keilmuan diantaranya menjadi insan akademik yang artinya meskipun berorganisasi mahasiswa tidak boleh melupakan jati diri sebagai insan akademik dengan IP tetap tinggi dan kuliah jangan sampai terganggu.
Adapun, mahasiswa diminta untuk menjadi insan pencipta yang harus memiliki kreativitas dengan membuat berbagai kegiatan yang tidak monoton, mahasiswa sebagai insan pengabdi yang dilandasi dengan jiwa keikhlasan agar apapun yang dilakukan tidak menjadi beban.
Lebih lanjut, menjadi insan yang religius dimana dapat saling berbagi kebaikan kepada yang membutuhkan, hingga mahasiswa merupakan kekuatan pemuda yang harapannya dapat menangkap aspirasi masyarakat dalam hal ini mahasiswa.
“Dari lima poin ini, saya berharap dapat membawa nama baik USM tidak hanya di tingkat kota, namun juga regional, nasional, bahkan internasional. Itu spirit kami kedepan. Dengan melalui berbagai tahapan ini, diharapkan mereka harus menjadi representatif terbaik. Setidaknya menjadi mahasiswa yang istimewa daripada yang tidak mengikuti organisasi,” tegasnya. (*)