Bentuk Satgas P4GN, Kesbangpol Jateng Gandeng Perguruan Tinggi

SEMARANG (Ampuh.id) – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah akan menggandeng sejumlah perguruan tinggi (PT) untuk membentuk Satgas Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (Satgas P4GN). Pembentukan Satgas P4GN ini diharapkan bisa menekan dan membentengi generasi muda dari penyalahgunaan narkoba.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah, Haerudin SH MH menilai Satgas P4GN ini memiliki peran strategis untuk mengamankan lingkungan kampus dari masuknya narkoba yang bisa merusak mental para mahasiswa.

“Narkoba dapat merusak mental dan kesehatan fisik para pengunannya. Narkoba dapat merusak sistem saraf dan beberapa organ tubuh kita. Orang yang kecanduan narkoba akan sulit melepaskan diri dari ketergantungan obat terlarang tersebut,” kata Haerudin, di Semarang, baru-baru ini.

Segi negatif lain, menurut dia, pengguna narkoba akan mengalami gangguan mental, anti-sosial dan asusila, sehingga mereka akan dikucilkan oleh lingkungannya. Para pencandu narkoba, juga akan merepotkan dan menjadi beban keluarga, karena pendidikan mereka menjadi terganggu, sehingga masa depan pun menjadi suram.

Untuk menditeksi lebih detail lagi terhadap masuknya narkoba di lingkungan kampus, Haerudin meminta Satgas P4GN di perguruan tinggi agar membentuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sntinarkotika. Keberadaan UKM Antinarkoba ini dapat membantu Satgas P4GN untuk menditeksi dan menyisir lebih detail terhadap masuknya narkoba di lingkungan kampus mereka.

Menurut dia, Kesbangpol Jateng telah membentuk Satgas P4GN di tiga perguruan tinggi di Jawa Tengah. Di antaranya di salah satu perguruan tinggi di Solo, Salatiga, Semarang, dan yang keempat di UMK.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, lanjut Haerudin, telah melakukan segala upaya dalam pencegahan peredaran narkoba. Salah satunya menerbitkan Perda Nomor 1 Tahun 2021.

“Jadi nanti pendidikan di bawah Pemprov Jateng, seperti SMA/SMK harus melalui tes urine sehingga nanti ada skrining awal. Setelah itu nanti akan menyasar ke universitas-universitas yang ada di Jateng secara bertahap,” ujarnya.

Haerudin menegaskan narkoba bukan masalah pemerintah saja, melainkan masalah seluruh bangsa. Pencegahannya pun bukan oleh pemerintah sendiri, tetapi membutuhkan peran serta semua pihak. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *