KPU Jateng Ajak Ormas Sosialisasi Pilgub 2024
SEMARANG (Ampuh.id) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah mengajak sejumlah organisasi kemasyarakatan untuk melakukan sosialisasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah (Pilgub) 2024. Dalam kaitan ini, KPU Jawa Tengah mengadakan Penandatanganan Kerja Sama Fasilitasi Pendidikan Pemilih di Aula I Lantai 3 KPU Jawa Tengah, Jalan Veteran, Semarang, Sabtu, 21 September 2024.
Ketua KPU Jawa Tengah Handi Tri Ujiono sebelum membuka kegiatan tersebut mengatakan, partisipasi pemilih dalam Pilgub Jateng yang akan diselenggarakan 27 November 2024 berkaitan erat yang erat dengan keberhasilan penyelenggaraan Pilgub itu sendiri. Oleh karena itu, KPU Jawa Tengah mengajak bermitra dengan sejumlah organisasi kemasyarakatan dan keagamaan untuk bekerja sama dalam sosialisasi Pilgub.
“Sosialisasi Pilgub Jateng tentu saja bukan hanya tugas KPU Jateng bersama jajaran, tetapi juga tugas seluruh elemen pemangku kebijakan. Selain Bawaslu Jateng sebagai mitra penyelenggara, partai politik sebagai peserta pemilu, pemerintah, akademisi, juga organisasi kemasyarakatan,” katanya seraya menambahkan, tingginya angka partisipasi pada Pemilu lalu memang menggembirakan, namun angka surat suara tidak sah masih cukup tinggi.
Selain itu, menurut Handi, jika sosialisasi Pilgub Jateng hanya dibebankan kepada KPU, tentu membuat tidak semua wilayah dapat terjangkau. Apalagi saat ini akan digelar selain Pilgub Jateng, juga pemilihan bupati dan walikota se-Jateng. Sosialisasi tentang cara mencoblos yang benar juga harus digalakkan. Dalam Pemilu lalu banyak surat suara yang ternyata tidak dibuka pemilih, masih dalam lipatan.
Anggota KPU Jateng Akmaliyah menambahkan, tujuan sosialisasi Pilgub antara lain adalah untuk menyebarluaskan informasi tentang Pemilu. Di samping itu, juga untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat tentang hak dan kewajiban dalam Pemilu. Termasuk juga untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pemilu.
Namun, Akmaliyah mengingatkan, prinsip sosialisasi Pilgub Jateng adalah tidak berpihak kepada peserta Pemilu tertentu. Selain itu, tidak mengganggu proses penyelenggaraan tahapan Pemilu dan meningkatkan partisipasi politik masyarakat secara luas.
“Prinsip lainnya adalah menciptakan suasana kondusif bagi penyelenggaraan Pilgub yang aman, damai, tertib, dan lancar. Di samping itu, memudahkan kelompok rentan dan penyandang disabilitas untuk berpartisipasi,” ujarnya.
Ketua Umum Dewan Kesenian Jawa Tengah Gunoto Saparie yang hadir dalam kegiatan tersebut mengapresiasi KPU Jawa Tengah yang memberikan fasilitasi pendidikan pemilih kepada organisasi kemasyarakatan dan organisasi keagamaan. Tentu saja upaya peningkatan partisipasi pemilih tidak hanya menitik beratkan pada angka jumlah pemilih yang datang ke TPS, tetapi juga bagaimana proses demokrasi dapat berjalan dengan damai.
“Saya kira perlu ada edukasi kepada pemilih agar tidak mempermasalahkan perbedaan pilihan yang dimilikinya dengan orang lain. Polarisasi yang terjadi di masyarakat harus ditekan,” katanya.
Menyinggung apatisnya kalangan seniman terhadap Pemilu, Gunoto mengingatkan, semakin tinggi angka partisipasi masyarakat maka semakin representatif pemimpin yang dihasilkan. Para seniman harus menyadari hal itu. Selain itu masyarakat, termasuk seniman, harus mampu menyikapi hoaks atau berita bohong serta memahami perlunya menolak politik uang.
Hadir dalam Penandatanganan Kerja Sama Fasilitasi Pendidikan Pemilih itu sejumlah pimpinan organisasi kemasyarakatan, selain dari DKJT, juga dari PW NU Jawa Tengah, PWI Jawa Tengah, KNPI Jawa Tengah, PW Muhammadiyah Jawa Tengah, FKUB Jawa Tengah, KPI Jawa Tengah, AIPI Jawa Tengah, Walubi Jawa Tengah, BKOW Jawa Tengah, Matakin Jawa Tengah, Walubi Jawa Tengah, WKRI Jawa Tengah, PMKRI Jawa Tengah, HMI Jawa Tengah, PMII Jawa Tengah, GMNI Jawa Tengah, IMM Jawa Tengah, GMKI Jawa Tengah, BEM Undip, BEM Unnes, RMI Jawa Tengah, HIPSI Jawa Tengah, dan lain-lain. (*)