DKJT dan KPU Jateng Adakan Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih
SEMARANG (Ampuh.id) – Dewan Kesenian Jawa Tengah (DKJT) bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah akan menyelenggarakan Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih kepada Seniman dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2024. Kegiatan tersebut akan diadakan di Rumah Pohan, Jalan Kepodang 64, Kota Lama, Semarang, Minggu, 27 Oktober 2024.
Ketua Umum DKJT Gunoto Saparie mengatakan, pendidikan pemilih Pemilihan Umum (Pemilu), termasuk Pilgub Jateng, merupakan elemen penting dalam demokrasi, karena akan melahirkan pemilih yang mandiri dan rasional. Tentu saja hal ini merupakan ukuran kualitas demokrasi di suatu Negara. Salah satu indikator pemilih yang mandiri dan rasional, ialah dalam menentukan pilihan politik, ia tidak lagi berorientasi pada kepentingan politik jangka pendek seperti uang, kekuasaan, dan kompensasi politik yang bersifat individual. Pemilih yang demikian akan memberikan suaranya kepada partai politik atau kandidat yang memiliki kompetensi dan integritas untuk mengelola pemerintahan.
Gunoto menuturkan, sosialisasi dan pendidikan pemilih juga ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat tentang kepemiluan. Sikap peduli pemilu diharapkan menumbuhkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan masyarakat tentang Pemilu dalam rangka memperkuat basis penerimaan, dukungan, partisipasi dan kepercayaan masyarakat terhadap mekanisme Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah sebagai instrumen utama sistem politik demokrasi.
“Kepedulian masyarakat sebagai warga negara dalam konteks Pemilu akan menggiring mereka untuk aktif. Keaktifan tersebut tidak hanya sekadar berpartisipasi pada saat pemungutan suara, tetapi juga aktif pada seluruh tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2024,” kata Ketua Umum Satupena Jawa Tengah ini.
Oleh karena itu, lanjut Gunoto, DKJT melihat pentingnya mendorong partisipasi aktif tokoh-tokoh seniman berbagai bidang dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah menjadi latar belakang pelaksanaan sosialisasi, pendidikan pemilih dan partisipasi masyarakat. Para tokoh seniman tentu saja menjadi panutan di bidang kesenian masing-masing, sehingga akan lebih efektif ketika kepada mereka kita berikan pembekalan yang matang untuk menyukseskan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2024.
Gunoto Saparie mengakui, para seniman dan budayawan, karena terlalu suntuk dengan aktivitas dan kreativitasnya, sering kali abai terhadap perkembangan dan situasi sosial politik, termasuk pemilihan gubernur. Hal ini membuat sebagian dari mereka sering acuh tak acuh dan apatis terhadap hal-hal yang berbau politik. Mereka sering menganggap, pergantian pemimpin, siapa pun kepala daerahnya, tidak banyak berpengaruh terhadap kehidupan mereka sehari-hari. Aktivitas dan kreativitas mereka dalam kesenian dan kebudayaan tetap berjalan sebagaimana biasanya, seakan tidak berkaitan dengan pemilihan umum. Oleh karena itu, dibutuhkan sosialisasi dan pendidikan di kalangan mereka tentang hal-hal yang berkaitan dengan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2024.
Menurut Gunoto, kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih kepada seniman ini terdiri dari diskusi panel dengan tema tentang Kepemiluan. Misalnya, tentang Tahapan Pilkada Serentak 2024, khususnya tentang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Pemilih dan Mekanisme Pindah Memilih, Akses calon tetap (Kenali calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah), Penggunaan hak pilih pada hari pemungutan suara, dan peran serta masyarakat dalam Kampanye. Selain itu, juga diadakan Lomba Mencipta Puisi dengan tema tentang Pilgub Jateng.
Gunoto menyampaikan, tujuan kegiatan ini adalah untuk menyebarluaskan informasi mengenai tahapan, jadwal, dan program pemilihan. Di samping itu juga untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat seniman tentang hak dan kewajiban dalam pemilihan. Termasuk juga untuk meningkatkan partisipasi seniman dan budayawan dalam Pilgub Jateng.
“Tak boleh diabaikan adalah tujuan sosialisasi dan pemilih itu, yaitu membangun kesadaran politik di kalangan seniman dan budayawan, agar menjadi pemilih yang berdaulat. Selain itu, juga mengedukasi masyarakat seniman dalam memfilter informasi, sehingga masyarakat tidak mudah termakan isu hoaks terkait kepemiluan. Dan tak kalah pentingnya adalah menghindarkan masyarakat seniman dari praktik politik uang yang sering terjadi menjelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2024,” katanya.
Sosialisasi dan pendidikan pemilih itu, demikian Gunoto, akan diikuti oleh kurang lebih 75 tokoh seniman dan budayawan, baik modern maupun tradisional, terutama yang aktif di Dewan Kesenian Jawa Tengah. Mereka terdiri dari kalangan seniman yang mewakili Bidang Sastra, Bidang Teater/Drama, Bidang Musik, Bidang Seni Rupa, dan Bidang Tari. Sebagai narasumber, direncanakan selain dari dirinya, juga dari KPU Jawa Tengah Handi Tri Ujiono dan Ketua Komunitas Diajeng Semarang Maya Dewi. (*)