Tim PkM USM Beri Edukasi Pangan Sehat dan Menyehatkan

SEMARANG (Ampuh.id) – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Semarang (PkM USM) memberikan edukasi tentang pangan sehat dan menyehatkan ke anak-anak kelompok sanggar belajar (SB) yang menjadi binaan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL), Malaysia, baru-baru ini.

Tim PkM USM terdiri atas Prof Dr Ir Rohadi MP, Prof Dr Ir Mudjiastuti Handajani MT, Satria Pinandita ST MEng, Sinta Pramucitra MIKom dan Dr Sri Syamsiyah Lestari Sjafiie SSos MSi.

Rohadi mengatakan, pengetahuan anak-anak kelompok sanggar belajar (SB) yang menjadi binaan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) tentang Pangan Sehat dan Menyehatkan masih kurang, sehingga perlu ditingkatkan.

Tujuan pengabdian antara lain membantu Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), khususnya SIKL dalam pelaksanaan pembelajaran non formal yang memang kekurangan tenaga pengajar.

Sanggar Belajar Sentul di Kuala Lumpur adalah sebuah pusat pendidikan yang didirikan untuk melayani anak-anak Indonesia yang tinggal di sekitar wilayah Kg Chubadak Hilir, Sentul Pasar, Kuala Lumpur, Malaysia.

”Sanggar ini fokus pada anak-anak tenaga migran Indonesia (TMI) yang tidak terdokumentasi, dan telah ada sejak 16 November 2021, atas inisiatif Shohehuddin, M.Ed. Sanggar tersebut berlokasi di Madrasatul Mahmudiah Kg Chubadak Hilir, Sentul Pasar Kuala Lumpur,” katanya.

Menurutnya, pada pembelajaran sekitar 1 jam tersebut, pihaknya menyampaikan materi tentang makanan sehat dan menyehatkan menggunakan video dengan narasi yang disesuaikan dengan tingkat pendidikan anak.

Menu makanan sehari-hari anak, harus memenuhi asupan sumber kalori yang berasal dari karbohidrat yaitu nasi, jagung, umbi-umbian, terigu, talas dan singkong.

Selain itu juga harus ada sumber protein untuk pertumbuhan baik yang berasal dari hewan seperti daging, ikan dan telur dan olahannya, serta protein nabati dari lauk seperti tahu dan tempe.

Adapun sumber lemak yang berasal dari daging, susu, minyak sayuran, mentega dan keju, sumber vitamin. Serat pangan dan mineral yang berasal dari sayuran dan buah-buahan serta tidak lupa berolah raga serta mencuci tangan sebelum makan.

”Anak-anak sanggar cukup tertarik dan memperhatikan materi, meski mereka sambil duduk lesehan di lantai,” ujarnya.

Sesekali pemateri memberikan kuiz berhadiah bagi mereka yang bisa menjawab pertanyaan dengan tepat. Beberapa pertanyaan eleman dasar tentang pangan sehat, seperti contoh ragam sumber kalori (karbohidrat) non nasi, mereka tampak tidak paham. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *