Tim PkM USM Beri Edukasi Konservasi Lingkungan ke Siswa SD Sanggar Belajar Kuala Lumpur

SEMARANG (Ampuh.id) – Sebagai bagian dari rangkaian Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Internasional, tim dosen Universitas Semarang (USM) melaksanakan kegiatan bertajuk “Edukasi Konservasi Lingkungan melalui Pengenalan Biopori bagi Anak-anak Sekolah Dasar”, di Sanggar Belajar Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (6/5/2025).

Sanggar ini merupakan pusat kegiatan belajar nonformal yang berada di bawah bimbingan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) dan diperuntukkan bagi anak-anak pekerja migran Indonesia.

Kegiatan itu dipimpin oleh Prof Dr Ir Mudjiastuti Handajani MT, dosen ahli dalam bidang Teknik Sipil Transportasi sekaligus Ketua LPPM Universitas Semarang.

Tim dosen yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Sinta Pramucitra, MIKom (dosen Ilmu Komunikasi), Prof Dr Ir Rohadi MP (ketua Bidang Penelitian LPPM), Satria Pinandita ST MEng (dosen Teknik Elektro).

Kegiatan tersebut juga didukung dua mahasiswa Universitas Semarang yang saat ini sedang menjalani program KKN Internasional di Malaysia. Mereka adalah Yohana Putri Ersalina (S1 Manajemen) dan Angela Indra Shinta (S1 Ilmu Komunikasi).

Keduanya berperan aktif dalam membangun komunikasi yang menyenangkan dengan peserta didik serta membantu proses penyampaian materi secara visual dan mudah dipahami.

Dalam sambutannya, Prof Mudjiastuti mengatakan, pengenalan teknologi sederhana seperti lubang resapan biopori penting untuk ditanamkan sejak usia dini sebagai bentuk edukasi lingkungan yang aplikatif dan berkelanjutan.

Tujuan utama kegiatan ini antara lain, mengenalkan konsep biopori kepada anak-anak sekolah dasar dengan pendekatan edukatif dan visual yang menarik. Selain itu juga menumbuhkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya menjaga lingkungan melalui tindakan sederhana.

”Kami juga mendorong anak-anak untuk menyebarkan informasi positif kepada keluarga dan teman sebayanya,” kata Prof Mudji.

Dia menambahkan, pelaksanaan edukasi dilakukan secara interaktif dan menyenangkan melalui media gambar, simulasi biopori menggunakan alat peraga, serta diskusi ringan seputar pentingnya pelestarian air dan tanah.

Antusiasme anak-anak sangat tinggi, terlihat dari banyaknya pertanyaan dan partisipasi aktif selama sesi berlangsung.

”Kami berharap, melalui kegiatan ini, Universitas Semarang dapat terus menumbuhkan kesadaran lingkungan lintas negara, serta menjadikan mahasiswa dan dosen sebagai agen perubahan yang berdampak, baik di dalam maupun luar negeri,” ungkapnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *