Normalisasi Sungai Plumbon Mulai Desember, Pemkot Semarang Segera Lakukan Pembebasan Lahan
SEMARANG (Ampuh.id) – Pemerintah kota (Pemkot) Semarang terus mengupayakan pengentasan banjir di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah, terutama di Kecamatan Tugu. Jika Sungai Beringin dinormalisasi, lahan di sekitar kawasan Sungai Plumbon dipastikan segera dilbebaskan.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menjelaskan untuk anggaran normalisasi Sungai Plumbon sebenarnya sudah disediakan Kementerian PUPR. Diperkirakan anggaran yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 170 miliar.
“Anggarannya sudah ada, tapi menunggu adanya pembebasan lahan,” terang Mbak Ita, sapaan akrab wali kota belum lama ini.
Dirinya lebih lanjut mengungkapkan dalam pembebasan lahan untuk normalisasi Sungai Plumbon, Pemkot Semarang juga akan dibantu oleh kementerian agar proyek pengentasan banjir ini bisa cepat diselesaikan.
Mbak Ita memastikan jika Desember tahun ini, pembebasan lahan bisa selesai sehingga awal tahun 2025, bisa dilakukan proses lelang untuk normalisasi.
“Desember kita pastikan bisa rampung, karena sudah dibantu oleh BBWS dan Kementrian untuk anggaran pembebasan lahan agar bisa cepat selesai,” jelasnya.
Sambil menunggu pembebasan lahan, Mbak Ita meminta pemangku wilayah agar bisa melakukan antisipasi dengan melakukan pembersihan gulma dan pengangkatan sedimentasi. Cara serupa, lanjut Mbak Ita sudah dilakukan di Kecamatan Genuk, yakni di Sungai Sringin dan Tenggang.
“Saya minta Pak Camat agar melakukan pembersihan gulma dan sedimentasi, kemarin Genuk kan sudah. Alhamdulillah hujan deras sampai tiga jam nggak ada genangan di sana,” bebernya,
Di samping itu, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) kota Semarang dan BBWS juga telah melakukan penguatan beberapa titik tanggul yang rawan jebol di Sungai Plumbon yang membelah dua Kelurahan yakni Mangunharjo dan Mangkang Kulon.
“BBWS dan DPU juga telah melakukan penguatan tanggul yang rawan jebol, harapannya tentu bisa mengantisipasi banjir,” pungkasnya.
Sementara itu, Camat Tugu, Abdul Haris menyebut jika normalisasi perlu dilakukan secepat mungkin. Apalagi beberapa kali masyarakat sudah menanyakan langsung kepada pihak kecamatan terkait kepastian normalisasi.
“Memang sangat mendesak, warga sudah jenuh dan was-was dihantui banjir,” tambahnya. Haris pun menjelaskan ada 40 bidang tanah di Mangkang Kulon, 270 bidang tanah di Kelurahan Mangunharjo yang sudah didata dan dipastikan mendapatkan ganti untung dari pembebasan lahan untuk normalisasi Sungai Plumbon.
“Kemungkinan ada penambahan ukuran, tapi dipastikan Desember selesai proses ganti untungnya. Sehingga tahun depan harapan kami bisa mulai dikerjakan,” katanya. (*)