Kesbangpol Jateng Dorong Kaum Perempuan Terlibat Aktif di Dunia Politik

SEMARANG (Ampuh.id) – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mendorong kaum perempuan untuk terjun dan terlibat aktif dalam dunia politik.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan keaktifan kaum hawa di panggung politik adalah dengan penggelar seminar pendidik politik. Melalui seminar ini, Kesbangpol Jateng berharap kesadaran kaum perempuan untuk memperjuangkan nasib sesama melalui jalur politik bisa meningkat.

Kepala Kesbanglipol Jateng Haerudin SH MH memaparkan untuk meningkat minat perempuan terhadap panggung politik, pihaknya telah menggandeng Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Ditjen Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Dia memaparkan dalam penyelenggaraan seminar politik, kader perempuan partai politik, ormas perempuan, pegiat dan aktivis perempuan ternyata cukup merespon dan meminati untuk bisa mengenal dan terjun ke panggung politik.

Kegiatan ini digelar oleh Ditjen Polpum Kemendagri sebagai perwujudan dari amanah Pasal 435 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, baru lalu ternyata banyak diminanati kaum perempuan. Pemilu merupakan pendidikan politik, sehingga kaum peremuan perlu untuk mengenal dan mengetahui tata cara dan peraturannya,” kata Haerudin, di Semarang, baru-baru ini.

Kepala Kesbangpol Jateng ini menyebut kegiatan pendidikan politik bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam dunia politik. “Sebagaimana dalam UU juga menyebutkan bahwa kuota keterwakilan perempuan di parlemen minimal 30 persen,” ujarnya.

Haerudin menilai perempuan sangat penting untuk terjun dan terlibat dalam dunia politik. Pasalnya, partisipasi perempuan menjadi indikator sejauh mana indeks demokrasi bangsa.

“Target 30 persen keterwakilan perempuan untuk berpartisipasi di politik salah satu indikator untuk menilai indeks demokrasi kita. Maka kita terus dorong karena kalau partisipasi politik perempuan itu bagus maka indeks demokrasi kita juga bagus,” bebernya.

Menurutnya, saat ini partisipasi perempuan di Jateng masih di angka 20 persen sekian. Padahal keterwakilan kaum perempuan minimal 30 persen. Kesbangpol Jateng terus mendorong para kartini muda untuk lebih sadar dan terlibat dalam politik.

“Hari ini partisipasi perempuan di Jawa Tengah masih 20-an persen, padahal targetnya kan 30 persen. Maka harus ada kebangkitan kaum perempuan untuk kemudian menaikkan partisipasi politiknya,” ujar Harudin.

Dia mengakui kesadaran perempuan soal politik masih minim. Hal ini juga ada pengaruh dari sistem budaya yang berlaku di masyarakat. Padahal konstitusi tidak membatasi gerak kaum perempuan untuk tampil di ruang publik.

“Maka perempuan inilah saatnya bangkit. Sekarang itu pilihan mau ikut pemahaman baik benar sesuai dengan kaidah atau ikut kelompok tertentu yang mungkin tidak memberi kebebasan kepada perempuan. Saya katakan bahwa konstitusi kita menjamin perempuan terlibat (politik),” tandas Haerudin. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *