Guru Dibekali Keterampilan AI dan Etika Bermedia Sosial dalam Bimtek Konten Digital
BLORA (Ampuh.id) – Dinas Pendidikan Kabupaten Blora melalui Seksi Pembinaan SMP menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Konten Digital Pendidikan Jenjang SMP di Ruang Aula B dan C Dinas Pendidikan Kabupaten Blora.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai 3 hingga 5 Februari 2025, dan diikuti oleh 204 peserta dari 102 satuan pendidikan jenjang SMP se-Kabupaten Blora.
Dalam laporannya, Kasi Pembinaan SMP, Dian Ahmad Kondarto, S.Pd.SD., M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan membekali guru dengan keterampilan dalam pembuatan konten digital pendidikan.
“Satuan pendidikan diharapkan mampu menghasilkan konten digital yang bermanfaat serta menampilkan prestasi akademik dan non-akademik,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa bimtek ini juga bertujuan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi AI dalam pembelajaran agar lebih sesuai dengan perkembangan era digital.
Selain itu, guru perlu membimbing siswa agar mampu membuat, melihat, dan menggunakan teknologi informasi secara baik dan bertanggung jawab.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Bidang Dikdasmen, Drs. Slamet Dwi Cahyono, M.Pd., yang menekankan pentingnya pengelolaan media sosial secara bijak.
“Kemampuan ini sangat penting untuk meningkatkan citra sekolah. Guru juga harus terus mengikuti perkembangan teknologi, termasuk AI, untuk menyempurnakan pembelajaran,” katanya.
Menurutnya, pemanfaatan AI dalam pendidikan sejalan dengan kebijakan Kemendikdasmen terkait penerapan metode deep learning guna menciptakan pembelajaran yang lebih efektif.
Salah satu narasumber, Sekretaris Kreator Era AI Provinsi Jawa Tengah, Gunawan Trihantoro, membawakan materi tentang “Konten Digital Pendidikan Berbantuan AI dan Etika Bermedia Sosial bagi Pendidik.”
Gunawan menjelaskan lima poin utama dalam pembuatan konten digital berbasis AI, diawali dengan pemahaman konsep dasar AI dan urgensinya dalam pendidikan.
“Guru harus memahami dasar AI, manfaatnya dalam pendidikan, serta tujuan penerapannya dalam konten digital,” jelasnya.
Ia juga membahas teknik dasar pembuatan konten digital berbasis AI serta alat dan platform yang dapat digunakan pendidik.
Strategi implementasi konten digital berbantuan AI menjadi poin penting berikutnya, termasuk bagaimana mengintegrasikan AI dalam materi pembelajaran.
“Peserta juga diajak melakukan simulasi, seperti membuat video, desain infografis pembelajaran, teknik menulis, hingga menciptakan lagu dengan AI,” tambahnya.
Di akhir sesi, Gunawan menekankan pentingnya etika bermedia sosial bagi pendidik agar tetap profesional dan menjaga integritas.
Ada lima hal utama dalam etika bermedia sosial bagi pendidik, diawali dengan memahami pentingnya etika dalam dunia pendidikan.
“Prinsip-prinsip etika harus dipahami guru, termasuk aturan serta sanksi yang perlu diwaspadai dalam penggunaan media sosial,” katanya.
Ia juga memberikan tips aman bermedia sosial serta mengulas beberapa kasus pelanggaran etika yang sempat viral sebagai pembelajaran.
“Semoga ilmu yang diperoleh dalam bimtek ini dapat diterapkan di sekolah masing-masing, sehingga pembelajaran menjadi lebih inovatif dan sesuai dengan tuntutan zaman,” pungkasnya. (*)