Yoyok Sukawi-Joko Santoso Kenalkan Konsep Bocahe Dewe di Debat Perdana Pilwakot Semarang
SEMARANG (Ampuh.id) – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang nomor urut 2, Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Yoyok-Joss) kompak menyampaikan visi misi dalam debat perdana Pilwakot 2024 di Hotel MG Setos Kota Semarang, Jumat (1/11/2024) malam.
Yoyok Sukawi-Joko Santoso memaparkan visi misi secara bergantian dalam debat bertema Ekonomi, Infrastruktur, dan Ketahanan Kota Semarang tersebut. Empat menit waktu tersedia dapat dimanfaatkan baik oleh paslon Koalisi Semarang Maju Bermartabat ini.
Yoyok Sukawi memaparkan paslon Yoyok-Joss mengenalkan konsep Bocahe Dewe. Di mana dia dan Joko Santoso ialah putra asli daerah yang sudah lama berkarir dan dan mengabdi di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah tersebut.
“Saya lahir, tumbuh, besar, dan sudah 15 tahun berkarir poitik di Dapil Kota Semarang, begitu juga Mas Joko 10 tahun lebih telah mengabdi di DPRD Kota Semarang. Kami berdua ini bocahe dewe,” katanya.
Bagi Yoyok-Joss, Kota Semarang adalah rumah sendiri. Sehingga keduanya memiliki visi dan berkomitmen membawa Semarang menjadi kota metropolitan yang maju, bermartabat, dan berkelanjutan dengan semangat kolaboratif.
“Cita-cita kami ingin mewujudkan Kota Semarang mencapai pertumbuhan ekomoni 7 persen per tahun dengan tujuh misi, 23 program aksi, delapan program unggulan hasta karya, dan 30 kegiatan intervensi,” beber Yoyok Sukawi.
Sementara Joko Santoso menyampaikan sejumlah persoalan di Semarang. Seperti tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,99 persen, masih tinggi dibandingkan provinsi dan nasional. Juga Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita sebesar 1,47 juta yang lebih rendah dibanding Kota Surabaya, Ibu Kota Jawa Timur.
Pihaknya memiliki tekad meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang. Selain itu juga berkomitmen menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat jika diberikan mandat untuk memimpin Kota Semarang lima tahun ke depan.
“Masalah lingkungan juga masih menjadi PR kita, rob dan banjir, darurat sampah, serta permasalahan sanitasi dasar menjadi pekerjaan rumah Kota Semarang,” beber Joko Santoso. (*)