Realisasikan Pembangunan Ruang Kelas Tambahan, SD Negeri 02 Kutoharjo Kaliwungu Kendal Butuh Uluran Cinta Para Donator
KENDAL (Ampuh.id) – Dugaan adanya pungutan liar (pungli) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 Kutoharjo, Kaliwungu, Kendal mengundang perhatian besar masyarakat. Tak terkecuali, Ketua Komite Advokasi Hukum Nasional Indonesia (KANNI) Polri Kota Semarang, Johanes Krisnantoro.
Bersama sejumlah insan pers, Kris – panggilan akrab Johanes Krisnantoro, Sabtu (14/2/2025), menyambangi SDN 02 Kutoharjo, Kaliwung, Kendal untuk meninjau dan melakukan investigasi seputar dugaan pungli yang menimpa lembaga pendidikan tersebut.
Kris menuturkan dari hasil pengungkapan di lapangan, pihaknya tidak menemukan adanya praktik pungli yang terjadi di SDN 02 Kutoharjo sebagaimana diberitakan salah satu media online. Sebaliknya, Kris menemukan adanya niat baik dari para orang tua murid untuk membantu membangun ruang tambahan kelas untuk belajar siswa secara sukarela.
“Sumbangan itu diberikan para orang tua murid secara suka rela. Tidak ada unsur paksaan. Sumbangan itu diberikan lantaran lahan SDN 02 Kutoharjo tidak ada, padahal murid-murid butuh tambahan ruang kelas yang layak di atas halaman bermainnya,” kata Kris.
Dari hasil investigasi dengan pihak sekolah, Kris mendapat informasi bahwa kepala sekolah SDN 02 Kutohargo, Kaliwungu, Kendal sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal. Bahkan, perwakilan dari Dinas Pendidikan pernah meninjau lokasi yang akan dijadikan ruang kelas tambahan.
Kendati sudah meninjau ke lapangan, lanjut Kris, pihak Dinas Pendikan Kabupaten Kendal belum dapat mencarikan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini. Kondisi ini lantaran tidak adanya lahan kosong di area sekolah yang dapat didirikan bangunan untuk ruang kelas tambahan.
Untuk mencari solusi atas persoalan ini, Kris berharap adanya bantuan dari Presiden, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau para donatur yang bersedia membantu untuk mewujudkan pembangunan ruang kelas tambahan tersebut.
“Menyedihkan, kalau SDN 02 Kutoharjo, Kaliwung, Kendal tidak segera mewujudkan ruang kelas tambahan. Akibat kurangnya ruang kelas, ruang koperasi sekolah dan tropi penghargaan kebersihan terpaksa harus ditempatkan di luar ruangan. Tragisnya lagi, salah satu ruang kelas terpaksa dijadikan gudang untuk menyimpan barang-barang penting milik sekolah,” ujar Kris.
Dia berharap masyarakat atau donatur merasa terpangil untuk ikut memikirkan kondisi SDN 02 Kutoharjo, Kaliwung, Kendal dengan memberikan bantuan agar program penambahan ruang kelas tambahan bisa terwujud.
“Kami berharap bantuan uluran cinta dari beberapa pengusaha atau pejabat terkait agar sekolah ini bisa membangun ruang kelas tambahan. Jika pembangunan itu bisa terealisasi, SDN 02 Kutoharjo bisa lebih banyak penyerap siswa di lingkungan sekitar,” tandasnya. (*)