Kesbangpol Jateng Pantau Kondusivitas Wilayah Rawan

SEMARANG (Ampuh.id) – Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Tengah, Haeruddin merespon penangkapan terduga teroris di tiga wilayah Jawa Tengah, baru-baru ini. Adapun penangkapan yang dilakukan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 itu terjadi di Kudus, Demak, dan Solo.

“Memang ada penangkapan tiga orang, dari Kudus, Demak, dan Karanganyar. Semuanya masih pendalaman dari Densus 88. Kami juga hanya mendapatkan informasi dari jaringan teman-teman di lapangan, memang ada penangkapan terduga terorisme. Terduga kan masih dalam proses pendalaman,” ungkap Haeruddin.

Pascapenangkapan itu, Haeruddin menyebut pihaknya melakukan deteksi dini dan memantau kondusivitas wilayah rawan. Menurutnya, pelaku terorisme biasanya merupakan pendatang yang jarang berbaur dengan warga sekitar.

“Sering kali mereka gak aktif dalam kegiatan sosial di mana lingkungan itu. Sebaiknya kalau demikian, RT lebih proaktif terhadap para pendatang yang tidak mau kumpul-kumpul, tidak mau ikut rapat RT. Kita lebih merangkul, itu lebih kepada kewaspadaan dini,” jelasnya.

Oleh sebabnya, deteksi dini yang bisa dilakukan menurutnya adalah mengembalikan kebijakan tamu wajib lapor 1×24 jam di setiap RT.

“Kalau ada warga baru yang dia ngekos atau ngontrak di situ, harapannya lapor pak RT. Kalau belum lapor, tentu saja pak RT harus aktif dan memastikan yang datang siapa, yang kontrak siapa. Menurut kami, dengan kondisi seperti ini tentu meningkatkan kewaspadaan dari masyarakat,” ujarnya.

Menurut dia, kembali mencuatnya terorisme di Jawa Tengah diduga lantaran pengamanan lebih berfokus pada Pilkada 2024. Oleh karena itu, banyak oknum yang memanfaatkan situasi ini.

“Saya sih belum melihat itu ada hubungannya dengan pilkada, tetapi memang bisa jadi karena pengamanan itu pada pilkada, lalu kemudian ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan situasi ini. Tetapi tidak ada hubungan langsung dengan Pilkada. Artinya, Pilkada jalan sendiri, dan ini (terorisme, Red.) memang kerawanan tersendiri,” tegas Haeruddin.

Haeruddin mengaku bahwa tiga wilayah penangkapan terduga teroris itu menjadi daerah yang rawan di Jawa Tengah. Terlebih, kata dia, eks terorisme juga berasal dari tiga daerah tersebut. Adapun tiga daerah itu adalah Kudus, Demak, dan Solo.

“Lokus penangkapan di tiga kabupaten yang rawan. Itu termasuk kabupaten yang kita fokuskan karena terkait dengan memang ada kerawanan-kerawanan di tempat itu. Tiga kemarin itu Demak, Kudus, Solo termasuk rawan,” tandasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *