|

Dandenpom Semarang Terkesan pada ”Ramadan Berbagi 2024”, Tidak Ada di Kota-kota Lain

SEMARANG (Ampuh.id) – Komandan Detasemen Polisi Militer (Dandenpom) IV/5 Semarang Letnan Kolonel CPM Sudiyanto Surorejo SSi mengaku terkesan dengan kegiatan Ramadan Berbagi 2024 yang diinisiasi pengusaha Kota Semarang, Bank Jateng dan Denpom IV/5 Semarang.

“Saya apresiasi kegiatan Ramadan Berbagi ini. Kegiatan ini penuh hikmah, apalagi dilakukan di bulan suci Ramadan,” kata Dandenpom Semarang saat menghadiri acara “Ramadan Berbagi 2024”, di Hotel KOTTA, kompleks Kota Lama Semarang, Senin (25/3/2024).

Pada gelaran Ramadan Berbagi ini panitia giliran melakukan buka bersama dengan anak-anak Panti Asuhan Salsabila dan Al Barokah, Semarang. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara manajemen Hotel KOTTA Semarang, PT Alimdo Ampuh Abadi Semarang, Bank Jateng dan Denpom IV/5 Semarang.

Hadir pada acara ini, antara lain Komisaris PT Alimdo Ampuh Abadi Semarang sekaligus Komisaris Utama PT Ampuh Garda Abadi Semarang Ir Sunatha Liman Said, Putranti Laksitareni dan General Manager Hotel KOTTA Semarang, Usmanto Ishak.

Sudiyanto Surorejo secara terus terang menyatakan terkesan dengan acara Ramadan Berbagi. Pasalnya, kegiatan yang bersifat amal ini tidak ditemukan di kota-kota lain.

“Kota Solo, Pekalongan dan kota lain, tidak ada yang menggelar acara seperti ini. Kegiatan Ramadan Berbagi baru ada di Semarang,” ujarnya.

 

Dandenpom menilai kegiatan Ramadan Berbagi ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi pemerataan ekonomi masyakat. Manfaat kegiatan ini tidak hanya dirasakan pengusaha atau orang kaya untuk mendulang berkah di bulan Ramadan, namun acara ini juga membawa berkah bagi anak yatim dan warga Kota Semarang untuk menyambut Ramadan penuh sukacita.

“Saya ikut bangga pengusaha Kota Semarang mau pedulu terhadap orang yang membutuhkan uluran tangan. Jarang sekali orang kaya mau buka bersama dan makan bersama dengan anak yatim. Pemandangan yang saya lihat sekarang ini, sangat jarang sekali kita temukan,” aku Dandenpom Semarang.

Dia menekankan kegiatan semacam ini harus menjadi contoh bagi organisasi lain dan ikatan pengusaha lainnya, khususnya di Kota Semarang dan di Indonesia pada umumnya, untuk menciptakan keharmonisan dan kerukunan antarumat beragama.

Dandenpom Semarang mengajak kegiatan semacam Ramadan Berbagi ini harus sering dilakukan lebih masif lagi, sehingga orang-orang yang kurang mampu bisa merasakan bahwa masih banyak orang yang peduli dan mampu untuk menjalankan hari-hari yang mungkin teramat berat dilakukan di bulan puasa ini.

“Kalau ada pengusaha atau orang kaya peduli terhadap orang yang tak mampu, mereka akan merasakan ada hari indah saat Ramadan. Masyarakat tak mampu tidak merasa berat menghadapi kehidupan, karena ada orang yang rela dan ikhlas memberi bantuan moril dan materiil kepada mereka,” paparnya.

Dandenpom menyebut kegiatan Ramadan Berbagi bisa menciptakan simbiosis mutualisme, di mana orang yang mampu bisa berbagi dengan yang kurang mampu. Sebaliknya, yang kurang mampu bisa mendoakan sang pemberi agar diberikan kelancaran dan kesuksesan dalam usahanya oleh Allah SWT.

 

Sementara itu, Komisaris PT Alimdo Ampuh Abadi Semarang Ir Sunatha Liman Said yang menjadi salah satu donator Ramadan Berbagi mengatakan banyak manfaat berbagi kepada sesama. Manfaat itu, antara lain membuat perasaan bahagia, meningkatkan rasa syukur dan kepedulian, membuat hubungan lebih baik, menularkan kebaikan, membuat hati lebih tenang, serta menciptakan persaudaraan dan persatuan.

Menyadari sederet manfaat berbagi tersebut, pengusaha yang bergerak di bidang perumahan dan jasa keamanan tersebut mengaku akan terus meningkatkan kegiatan berbagi kepada sesama yang saat ini dilanda kesulitan ekonomi akibat menurunnya daya beli masyarakat.

“Mudah-mudah kami selalu diberi limpahan rejeki oleh Tuhan YME, sehingga bisa berbagi kebahagian di setiap kesempatan. Khusus untuk bulan Ramadan ini, kami fokuskan untuk berbagi kepada panti asuhan dan yayasan sosial lainnya,” ujar Sunatha.

Menurut Sunatha, saling berbagi kebahagiaan merupakan kewajiban setiap insan manusia. Untuk itu, jika seseorang mendapat amanah dengan rejeki yang berlimpah, maka orang kaya tersebut memiliki kewajiban untuk menolong sesama yang sedang dirundung kesulitan ekonomi.

“Dengan berbagi, kita dapat menularkan orang lain untuk berbuat baik. Ketika kita membantu orang yang membutuhkan pertolongan, maka perbuatan kita akan diingat oleh mereka. Untuk membalas kebaikan yang telah diberikan, mereka akan melakukan hal sama saat ada orang lain yang membutuhkan pertolongan,” ujarnya.

Sunatha mengungkap berbagi dapat memberikan rasa tujuan dalam hidup pemberi. Dengan berbagi, seseorang bisa memberikan dampak positif pada kehidupan orang lain.

“Berbagi dapat mengajarkan nilai-nilai penting seperti kemurahan hati, solidaritas, dan kepedulian. Ini adalah nilai-nilai yang penting untuk diteruskan kepada generasi berikutnya,” tandasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *