Prodi Pariwisata USM Dorong Berwisata Tanpa Rusak Lingkungan
SEMARANG (Ampuh.id) – Program Studi S1-Pariwisata Universitas Semarang (USM) mengadakan National Conference Sustainable Tourism in Central Java – Yogyakarta yang berlangsung di Lantai 9 Gedung Menara USM, Senin (28/10/2024).
Kegiatan yang bekerja sama dengan Himpunan Perguruan Tinggi Pariwisata Indonesia (Hildiktipari) DPW V Jogja – Jawa Tengah itu mendatangkan dua narasumber, yakni dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah, Dr Mafut Munajat SHut MIL, dan Dosen Universitas Negeri Semarang (Unnes), Prof Dr Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti MSi.
Kegiatan yang diikuti peserta dari mahasiswa dan utusan perguruan tinggi yang tergabung dalam Hildiktipari DPW V Jogja – Jawa Tengah itu dihadiri Dekan FTIK USM, Prind Triajeng Pungkasanti SKom MKom, Wakil Dekan II FTIK USM, April Firman Daru SKom MKom, Sekretaris Jurusan Wisata USM, Desika Nur Jannah SPd MMPar, serta dosen-dosen prodi pariwisata USM.
Kaprodi S1-Pariwisata USM, Herman Novry Kristiansen Paninggiran SE MMPar mengungkapkan, Prodi Pariwisata turut menjadi bagian dari Hildiktipari DPW V Jogja – Jateng yang beberapa bulan sekali mengadakan kegiatan rutin yang membahas tentang isu-isu hangat dengan harapan dapat ikut memberikan solusi terkait suatu permasalahan salah satunya sustainable tourism.
Herman mengatakan, konsep pariwisata berkelanjutan merupakan wisatawan tidak hanya mengunjungi suatu destinasi wisata namun juga ikut menjaga lingkungan di destinasi tersebut.
”Kita coba memberikan konsep-konsep ini kepada mahasiswa yang harapannya bisa disebarluaskan terkait dengan ide-ide tentang keberlanjutan. Jangan hanya memikirkan kita wisata aja, tapi juga konsen ke lingkungan. Jangan sampai kita melakukan suatu kegiatan wisata tapi merusak lingkungan,” katanya.
Menurutnya, semenjak Covid-19 melanda Indonesia membuat masyarakat lebih memilih mengunjungi destinasi wisata yang tidak begitu ramai pengunjung. Salah satu konsep dari sustainable tourism ialah menjaga lingkungan dengan membatasi jumlah pengunjung.
Dengan menerapkan konsep sustainable tourism, memungkinkan untuk dapat mewariskan keindahan alam yang tetap terjaga kepada generasi mendatang.
”Konsep yang didengungkan adalah sustainable tourism, Pariwisata dan lingkungan itu karena pariwisata sudah menjadi kambing hitam bahwa kegiatan pariwisata merusak hutan. Jadi bagaimana cara kita membalik mindset itu bahwa kegiatan wisata ini adalah menjaga kelestarian,” jelasnya.
Herman berharap, kegiatan tersebut dapat ditindak lanjuti dan diimplementasikan agar konsep sustainable tourism dapat terwujud.
”Saya berharap kalau kita membuat seminar jangan berhenti sampai disitu. mestinya harus ada tindak lanjut. Mungkin dari Pariwiaata USM kita bisa melakukan suatu kegiatan diluar kampus. Misalnya pergi ke tempat destinasi wisata, kita mengadakan pelatihan dan edukasi disana. pentingnya untuk menjaga melestarikan lingkungan yang merupakan suatu potensi digunakan untuk pariwisata,” ujarnya.
Di hari yang sama, Prodi S1-Pariwisata USM turut menggelar Workshop Penyusunan Dokumen Kurikulum Berbasis OBE (Outcome Based Education) yang mendatangkan Dosen Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Dr Sunardi SS MPd. (*)