PDAM Semarang Hijaukan Lima Titik Sumber Mata Air

SEMARANG (Ampuh.id) – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang melakukan langkah penghijauan dengan menanam bibit pohon di lima titik sumber mata air yang selama ini digunakan.

“Penghijauan menjadi langkah nyata untuk menjaga kelestarian sumber air yang menjadi penopang kebutuhan masyarakat,” kata Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Kota Semarang E Yudi Indardo, di Semarang, Sabtu (27/9/2025).

Kelima titik sumber mata air itu, yakni Kalidoh dan Seleses di di Kabupaten Semarang, kemudian Ancar, Moedal dan IPA Pudakpayung di Kota Semarang.

Menurut dia, upaya penghijauan tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-114 PDAM Tirta Moedal Kota Semarang.

“Puncak perayaan HUT berlangsung, Jumat (26/9/2025), ditandai dengan penanaman pohon di Sumber Air Kalidoh, Desa Langensari, kaki Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang,” katanya.

Menurut dia, Sumber Air Kalidoh sudah berdiri sejak Pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1932.

“Sumber Mata Air Kalidoh merupakan salah satu yang kami kelola untuk mendistribusikan air bersih ke pelanggan. Selain dari sumber permukaan dan instalasi pengolahan air,” katanya.

“Karena itu, kegiatan ini rutin kami lakukan setiap tahun dalam rangkaian HUT PDAM Tirta Moedal,” katanya.

Selain penghijauan, kata dia, PDAM Kota Semarang juga akan menggelar kegiatan sosial berupa khitan massal pada 11 Oktober 2025 bekerja sama dengan RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang.

Sementara itu, Lurah Langensari Suyanto, mengapresiasi langkah PDAM Kota Semarang dalam menjaga keberlanjutan sumber air.

Ia mengatakan Sumber Air Kalidoh yang telah ada sejak masa Hindia Belanda masih menjadi tumpuan kebutuhan air bersih bagi masyarakat, khususnya Kota Semarang hingga kini.

Ia berharap pohon yang ditanam dalam kegiatan penghijauan itu dapat dirawat dengan baik agar tumbuh subur dan menjaga ketersediaan air bersih secara berkelanjutan.

“Hubungan PDAM dengan masyarakat sekitar sangat baik. Bahkan, setiap tahun kami juga melaksanakan tradisi merti desa di sekitar sumber Kalidoh,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *