Lingkungan Sekolah Sudah Bebas dari Sisa Banjir, Proses Belajar Mengajar di Demak Kembali Normal
DEMAK (Ampuh.id) – Proses belajar mengajar yang sekolah-sekolah di wilayah Demak yang pekan lalu lumpuh akibat terdampak banjir kini sudah berjalan normal kembali. Ratusan siswa dari berbagai tingkat pendidikan bisa melanjutkan aktivitas untuk belajar di kelasnya.
Kepastian ini disampaikan Bupati Demak Esiti’anah seusai menerima bantuan perlengkapan sekolah, sembako, dan kompor dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara bersama Dharma Wanita Persatuan Dirjen Perhubungan Udara dan kantor UPBU Dewadaru di Posko Terpadu Penanganan Darurat Bencana Banjir Demak, Senin (4/2/2024).
Pemkab Demak sudah melakukan percepatan pembersihan sekolah-sekolah yang terdampak banjir, agar semua siswa bisa kembali masuk sekolah,” kata bupati.
Bupati mengakui banjir bandang yang melanda Kawasan Demak akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan baru lalu membuat sejumlah sekolah terendam banjir. Namun, semua genangan air itu telah surut dan sisa banjir yang mengotori lingkungan sekolah sudah dibersihkan, sehingga dapat aktif digunakan untuk menggelar proses belajar mengajar.
Bahkan, kata Eisti’anah, ketika para siswa yang rumahnya terdampak banjir pun dibuatkan sekolah darurat di tempat-tempat pengungsian.
Adanya sekolah darurat tersebut bertujuan untuk menghindari anak tertekan karena tertinggal pelajaran dengan siswa lain yang tidak kebanjiran.
Berdasarkan data di Posko Bencana Demak pada 27 Februari 2024 jumlah sekolah yang terdampak banjir berjumlah 74 unit. Sedangkan jumlah siswa yang terdampak mencapai 13.417 orang.
Sementara itu, Kepala Kantor UPT Bandara Dewandaru Ariadi Yudiawan mengungkapkan bantuan yang diberikan kepada warga Demak yang terdampak banjir meliputi 100 set perlengkapan sekolah, 150 pak sembako, dan 10 set kompor.
“Mudah-mudahan bantuan ini bisa meringankan beban warga terdampak banjir,” ujarnya.
Ketua Dharma Wanita Dirjen Perhubungan Udara Solichah Cecep Kurniawan menambahkan bantuan perlengkapan sekolah itu guna membantu siswa yang rumahnya terdampak banjir.
“Tentunya peralatan sekolah mereka juga ikut rusak atau hanyut terbawa banjir, sehingga kami berinisiatif memberinya bantuan peralatan sekolah sekiranya bisa bermanfaat buat mereka,” ujarnya.
Termasuk dengan bantuan kompor dan sembako, kata dia, untuk membantu warga yang kompornya rusak sehingga bisa kembali memasak untuk keluarganya. (*)