Kepala Badan Kesbangpol Jateng Sebut Ulama Berperan Penting Menjaga Umat
SEMARANG (Ampuh.id) – Kepala Badan Kesbangpol Jawa Tengah Haerudin mengatakan, para alim ulama dan tokoh masyarakat dari dulu hingga sekarang dan yang akan datang berperan penting menjaga umat.
‘’Ulama adalah benteng NKRI, guru bangsa sekaligus panyambung lidah rakyat. Jadi posisinya sangat strategis,’’ katanya.
Menurut Haerudin, Islam masuk di Nusantara tak luput dari peranan ulama yang telah menyebarkan dakwah Islamnya kepada masyarakat yang ada di Nusantara. Kearifan lokal yang tidak tertinggal tetap berjalan bersama dengan Islam.
“Sebagai generasi yang telah hidup di zaman modern ini, kita tidak melupakan sejarah dan peninggalan ulama-ulama dahulu. Dan kemajuan teknologi bisa dinikmati pada saat sekarang yang juga mempunyai pengaruh besar jika tidak jernih untuk menggunakannya,” kata Haerudin.
Dia menilai para ulama dalam kedudukannya sebagai pemimpin informal di tengah masyarakat, sangat berperan untuk memperkokoh sendi-sendi etika, moral dan spiritual kehidupan berbangsa dan bernegara. Para ulama tidak saja berperan menjaga moral bangsa dan etika keberagamaan, tetapi sekaligus berfungsi untuk mencerahkan, mencerdaskan, dan membimbing umat dengan ajaran dan nilai-nilai Islam.
Menurutnya, peran ulama juga sangat strategis dalam membangun karakter bangsa, sehingga dalam dunia semodern apapun, peran dan tanggung jawab ulama tidak akan pernah tergantikan. Peran para alim ulama dalam menjaga keseimbangan proses pembangunan, baik fisik maupun moral yang sangat pesat belakangan ini mutlak diperlukan.
“Jika peran ulama diabaikan, maka pembangunan, utamanya pembangunan mental masyarakat, akan memiliki arah yang tidak jelas dan masyarakat akan mengikuti hawa nafsunya. Keterlibatan ulama sangat dibutuhkan, bukan hanya sebagai pelengkap, tapi menjadi bagian utama dari seluruh kebijakan,” katanya.
Ia berharap agar para ulama selalu menjadi mitra pemerintah, dengan mendukung program-program pemerintah yang membawa kemaslahatan masyarakat luas. Dukungan tersebut antara lain dapat dilakukan melalui penggalangan potensi umat Islam untuk berperan aktif dalam pembangunan sumber daya manusia. (*)