Bumikan Pancasila, Kesbangpol Jateng Sosialisasi dan Implementasikan kepada Generasi Milenial
SEMARANG (Ampuh.id) – Kepala Kesbangpol Jateng, Haerudin SH MH mengatakan banyak cara pembumian Pancasila di Jawa Tengah guna menangkal paham dan ideologi yang menyimpang, termasuk pencegahan munculnya aksi terorisme.
Menurut Haerudin, Pancasila merupakan pilar ideologi negara Indonesia yang menjadi dasar dan pedoman yang kuat untuk mencapai tujuan bernegara. Pancasila sejatinya harus dipahami secara benar oleh masyarakat yang nantinya juga akan diimplementasikan secara tepat di kehidupan sehari-hari.
Untuk membumikan Pancasila, kata dia, Kesbangpol Jawa Tengah terus melakukan sosialisasi dan implementasi nilai-nilai Pancasila yang sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh karenanya, penanaman nilai Pancasila diperlukan kolaborasi dengan semua pihak termasuk generasi milenial.
“Para milenial perlu memiliki petunjuk dan pandangan hidup dalam bertindak dan berbuat dalam bingkai kehidupan berbangsa dan bernegara. Pandangan hidup bernegara dan berbangsa itu ada pada Pancasila,” papar Haerudin, di Semarang, baru-baru ini.
Dia mengakui tantangan generasi milineal di era globalisasi tidak hanya menerpa bangsa Indonesia. Hampir semua masyarakat dunia mengalami tantangan akibat derasnya informasi yang semakin terbuka lebar.
Tantangan lain yang tidak bisa diabaikan untuk anak muda atau milenial, ujarnya, yakni narkoba. Pasalnya, narkoba sudah masuk ke generasi muda hingga mencapai 27 persen.
Tantangan lain, rinci Haerudin, yakni terkait radikalisme dan terorisme. Misalnya pada awal Ramadan kemarin ada aksi teroris. Di Jateng sendiri, ada penangkapan 6 orang, sehingga hal ini harus diantisipasi. Bahkan, beberapa daerah di Jateng masuk zona merah, menyangkut radikalisme dan terorisme.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, menurut Haerudin, Kesbangpol memiliki tugas dan fungsi penguatan nilai-nilai kebangsaan, membumikan nilai-nilai Pancasila.
“Anak bangsa harus sadar, negeri ini harus dicintai bersama-sama, harus kita pelihara bersama-sama,” pintanya.
Soal ideologi transnasional mengganggu dan masuk ke negeri ini, Haerudin mengatakan gejala ini harus diantisipasi dan diwaspadai secara dini. Bangsa Indonesia harus berani dan siap menghadapi tantangan di era globalisasi, seperti adanya keterbukaan informasi, dan serangan medsos yang luar biasa.
Dia meminta generasi milenial harus dipelajari, dipahami, dan diamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. “Jika Pancasila dipahami secara benar, insyaallah diamalkan sebagai tindakan yang benar,” tandasnya. (*)