USM Dirikan Pusat Bahasa dan Budaya
SEMARANG (Ampuh.id) – Yayasan Alumni Universitas Diponegoro (Undip) sebagai penyelenggara Universitas Semarang (USM) mendirikan Pusat Bahasa dan Budaya sebagai bentuk transformasi dari Bina Bahasa Jaya (BBJ) yang selama ini ada.
Perseroan Terbatas ini dirancang sebagai lembaga akademik sekaligus bisnis yang profesional, adaptif, dan berdaya saing.
Dalam proses pengembangan, sosialisasi, dan strategi branding, PT Pusat Bahasa dan Budaya Universitas Semarang menggunakan nama merek (brand name) USM Language and Culture Center atau USM LCC, dengan tagline Stairway to Success (Tangga Menuju Sukses).
Tagline ini selaras dengan tagline Universitas Semarang, yaitu “Jembatan Masa Depan Anda.”
Dengan USM LCC sebagai wajah publik, PT Pusat Bahasa dan Budaya diharapkan dapat membangun kesinambungan identitas, memperkuat kredibilitas, serta memperluas jejaring kemitraan di tingkat regional, nasional, maupun internasional.
Ketua Pembina Yayasan Alumni Universitas Diponegoro (Undip), Prof Sudharto P Hadi MES PhD dan anggota Pembina Ir H Soeharsojo IPU menjelaskan, pendirian Pusat Bahasa dan Budaya USM disahkan lewat Keputusan Menteri Hukum RI Nomor AHU 0081360.AH.01.01 tahun 2025, tertanggal 23 September 2025.
Dr Adi Ekopriyono MSi mendapat amanah menjadi Direktur, dengan tiga komisaris, yaitu Dini Anggraheni SS MHum, Ir Hari Setijo Pudjihardjo MT, dan Dra Nunik Kusnilawati MM.
Adapun Wakil Direktur Shanti Widayani SS, Sekretaris Devy Angga Gunantar SPd MHum, Bendahara Hermin Anggraini SE MM, dan Marketing Adiprana Yogatama MHum serta beberapa staf administrasi.
Angga menjelaskan, layanan USM LCC meliputi prediction test of TOEFL, TOEFL preparation course, TOEIC preparation course, English for Kids, kursus bahasa Inggris, Perancis, Korea, Jepang, Mandarin, Arab. Layanan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), penerjemahan bahasa Inggris/Indonesia, artikel, dokumen, English for specific purpose. USM LCC juga akan mengembangkan pelatihan public speaking, master of ceremony (MC), dan berbagai seminar, diskusi, workshop terkait bahasa dan budaya.
Selain itu, lembaga tersebut juga akan menyediakan layanan proofreading untuk skripsi, tesis, disertasi, maupun artikel-artikel ilmiah.
”Kami berharap, USM LCC menjadi solusi bagi para mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum yang membutuhkan,” ujarnya.
Menurut Adi Eko, nilai tambah USM LCC bagi Universitas Semarang, antara lain menjadi unit bisnis yang profitable, mendukung akreditasi yang sudah unggul, meningkatkan reputasi, dan memperluas jejaring.
”Kami terbuka bagi pihak mana pun untuk menjalin kerja sama, terkait dengan pengembangan bahasa dan budaya,” katanya.
Untuk mendukung konsistensi citra, dikembangkan visual brand sebagai berikut:
Dengan pendekatan ini, USM LCC tidak hanya hadir sebagai pusat bahasa dan budaya, tetapi juga sebagai brand yang kuat, terpercaya, dan mudah dikenali di tengah masyarakat akademik maupun profesional. (*)