Strategi Perimbangan Politik, Kubu Prabowo Ngebet Kontak Megawati
JAKARTA (Ampuh.id) – Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut berupaya melepaskan kontrol penuh Presiden Jokowi dengan mencoba rekonsiliasi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Direktur Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai posisi Jokowi atas Prabowo saat ini cukup dominan. Prabowo dinilainya ingin menyeimbangkan keadaan dengan menjalin komunikasi dengan tokoh lain.
“Saya lihat dengan komunikasi dengan Mega, perimbangan sudah terjadi ketika Prabowo sangat intim dengan Pak SBY. Arahnya sama, ingin menempatkan alumni presiden punya posisi yang sama,” kata Agung, Jumat (12/4).
Pada saat bersamaan, PDIP punya kepentingan untuk mengamankan posisi setelah kalah di pilpres. Partai berlogo banteng itu setidaknya ingin mengamankan kursi ketua DPR dari gangguan partai lain.
Rekonsiliasi Prabowo dengan PDIP dinilai mudah terwujud karena hubungan baik masa lalu. Namun, keberadaan Jokowi justru menimbulkan tanda tanya atas keputusan Mega.
“Kalau hanya pertemuan Mega dan Prabowo, paling lama dua pekan ke depan. Tapi kalau kita harap setelah itu ada pertemuan Mega dengan Jokowi, kok saya enggak yakin? Berat. Itu bisa satu-dua periode seperti SBY,” ujarnya.
Sebelumnya, kubu Prabowo melancarkan sejumlah manuver untuk rekonsiliasi dengan Megawati dan PDIP pascapilpres. Mereka mengutus Ketua TKN Rosan Roeslani menemui Megawati.
Selain itu, Ketua Harian Partai Gerindra juga terus berkomunikasi dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Rekonsiliasi disebut akan ditandai dengan pertemuan Mega dengan Prabowo.
Dasco mengatakan rencana pertemuan itu masih dibahas. Dia belum bisa memastikan kapan perjumpaan akan terwujud.
“Ini kan kita komunikasi jalan terus. Ini MK tinggal beberapa hari lagi. Kita belum tahu apakah sesudah atau sebelum MK. Nanti tergantung hasil komunikasi,” ungkap Dasco. (*)