Tim PkM USM Adakan Pelatihan Pengeringan Maggot di Desa Sugihmanik, Grobogan

GROBOGAN (Ampuh.id) – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Semarang (PkM USM) menggelar pelatihan inovatif mengenai pemanfaatan teknologi pengering maggot untuk Bank Sampah Krida Manik di Desa Sugihmanik, Grobogan pada 12 Januari 2025.

Kegiatan dipimpin Satria Pinandita ST MEng, didampingi Dr Ari Endang Jayati ST MT, dan Derman ST MT. Kegiatan melibatkan mahasiswa Anggara Fuad Al Amin sebagai pendukung teknis dan administrasi.

Satria mengatakan, tujuan kegiatan meningkatkan pengelolaan limbah menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat setempat.

Pelatihan tersebut diadakan sebagai respons terhadap masalah limbah industri pembuatan tahu yang mencemari lingkungan setempat.

”Desa Sugihmanik memiliki industri UMKM perajin tahu yang menghasilkan limbah cair dan lumpur tahu. Limbah cair kerap mencemari lingkungan karena dibuang langsung ke sungai. Namun, dengan adanya instalasi pengolahan air limbah (IPAL), lumpur tahu kini dapat diolah menjadi pakan untuk budi daya maggot,” katanya.

Menurutnya, saat maggot memasuki masa panen, diperlukan teknologi pengering untuk meningkatkan nilai jualnya. Dalam pelatihan ini, peserta diajarkan cara menggunakan mesin pengering hybrid bertenaga matahari dan gas. Teknologi ini tidak hanya efisien tetapi juga ramah lingkungan, sehingga cocok untuk diterapkan di bank sampah.

Melalui pengeringan maggot, Bank Sampah Krida Manik dapat menghasilkan maggot kering berkualitas tinggi yang bernilai jual tinggi. Hal ini membuka peluang baru bagi masyarakat untuk meningkatkan pendapatan melalui sektor pengelolaan limbah dan budidaya maggot.

”Kami berharap, pelatihan ini dapat membantu Bank Sampah Krida Manik memanfaatkan limbah tahu secara optimal. Selain mengurangi pencemaran lingkungan, kegiatan ini juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal,” ujar Satria.

Kegiatan ini mencerminkan komitmen Universitas Semarang dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di masyarakat melalui penerapan teknologi tepat guna. Dia berharap, kolaborasi seperti ini dapat terus dikembangkan untuk membantu masyarakat mengatasi permasalahan lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan.

Para pengelola Bank Sampah Krida Manik menyambut baik kegiatan ini. Mereka merasa terbantu dengan pengetahuan dan teknologi baru yang diberikan.

”Pelatihan ini memberikan solusi praktis dan berdampak langsung pada kegiatan kami di bank sampah. Semoga bisa terus berlanjut,” kata salah satu pengelola. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *