Speling Jateng Jadi Solusi Tangani Depresi pada Lansia Desa
WONOGIRI (Ampuh.id) – Program Dokter Spesialis Keliling (Speling) yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa.
Salah satunya dalam memberikan layanan kesehatan jiwa kepada para lanjut usia (lansia) yang rentan mengalami depresi dan kecemasan akibat hidup sendiri tanpa pendamping keluarga.
Dokter spesialis jiwa RSJD RM Soedjarwadi Klaten, dr Dwi Rejeki Nursanti, yang terjun langsung dalam kegiatan Speling di Desa Wonoharjo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, pada Kamis (9/10/2025), mengungkapkan banyak lansia datang dengan keluhan perasaan cemas dan depresi ringan.
“Banyak (gangguan kejiwaan) yang ditemukan adalah kecemasan dan depresi ringan. Dari 10 pasien, ada 7 sendiri yang datang di sini (konsultasi kecemasan dan depresi),” ujar Dwi.
Menurutnya, mayoritas pasien berusia di atas 50 tahun, bahkan ada yang sudah berusia 65 tahun. Sebagian besar dari mereka merasa kesepian karena anak-anaknya merantau.
“Tadi ada dua orang yang merasa sendiri karena anaknya merantau semua. Agak depresi karena rindu pada anaknya,” katanya.
Dwi menuturkan, gangguan kejiwaan seperti kecemasan dan depresi ringan bisa dikurangi melalui aktivitas sosial yang melibatkan banyak orang, seperti pengajian, arisan PKK, atau posyandu lansia. Hal ini dinilai efektif untuk mengurangi rasa sepi dan meningkatkan semangat hidup.
Ia pun mengapresiasi keberadaan program Speling yang dinilainya sangat membantu masyarakat desa mendapatkan layanan kesehatan yang selama ini sulit dijangkau.
“Ada testimoni dari mereka (masyarakat) bahwa program Speling ini bagus buat masyarakat, karena bisa mengetahui kondisi kesehatan orang warga dengan cepat,” ujarnya.
Selain Speling, RSJD RM Soedjarwadi juga memiliki program Sapu Jagad, yang memungkinkan masyarakat melaporkan adanya warga dengan gangguan jiwa. Pasien akan dijemput, diobati, mendapat terapi dan pelatihan keterampilan, lalu dikembalikan ke masyarakat setelah sembuh.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menjelaskan bahwa program Speling merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam mendekatkan layanan dokter spesialis ke desa. Hingga September 2025, program ini telah menjangkau lebih dari 560 desa di Jawa Tengah dan terintegrasi dengan program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
“Di desa-desa itu tidak banyak yang mengenal dokter spesialis. Speling yang diintegrasikan dengan CKG ini bukti hadirnya negara untuk memberikan pelayanan kesehatan dengan basis desa. Ini akan terus kita lakukan,” tegas Luthfi.
Luthfi menambahkan, hasil pemantauan menunjukkan bahwa gangguan kejiwaan menjadi salah satu penyakit yang paling sering terdeteksi melalui Speling dan CKG.
“Ini saya amati, yang banyak itu ternyata gangguan jiwa. Makanya dokter spesialis jiwa kita ikutkan di program Speling,” ujarnya.
Data Dinas Kesehatan Jawa Tengah per 10 Oktober 2025 mencatat, sebanyak 5.918.363 orang telah menjalani skrining kesehatan jiwa. Dari jumlah itu, 32.735 orang (0,55%) menunjukkan indikasi depresi dan 28.846 orang (0,49%) mengidap kecemasan.
Dengan pendekatan berbasis desa, program Speling diharapkan tidak hanya menyembuhkan, tetapi juga mencegah gangguan jiwa di kalangan masyarakat, terutama lansia yang hidup sendiri. (*)