Sasar Semua Warga Terdampak Banjir, Wali Kota Agustina Perintahkan Dinsos, BPBD, dan Tagana Pastikan Bantuan Pangan Tersalurkan
SEMARANG (Ampuh.id) – Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang bergerak cepat mendirikan posko dapur umum di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Gayamsari, Kecamatan Pedurungan, dan Kecamatan Genuk, sebagai respons terhadap banjir yang melanda wilayah tersebut.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, mengatakan langkah ini diambil guna memastikan kebutuhan pangan warga terdampak tetap dapat terpenuhi. “Dapur umum ini bertujuan memberikan makanan dan minuman kepada warga yang mengalami kesulitan akibat banjir. Kami berupaya memberikan bantuan terbaik agar masyarakat terdampak dapat bertahan dalam situasi ini,” katanya.
Ia menyampaikan, sejak pertama didirikan pada Kamis (23/10/2025) sampai dengan saat ini Jumat (31/10/2025), tercatat total nilai bantuan logistik penanganan bencana banjir di Kota Semarang mencapai Rp 900 juta dan telah melayani lebih dari 1.000 jiwa yang membutuhkan bantuan pangan.
Menurutnya, pelayanan dapur umum diprioritaskan untuk seluruh penyintas banjir dan memberikan jaminan semua mendapatkan makanan secara merata tanpa terkecuali.
“Tidak boleh ada warga yang tidak terjangkau atau tidak mendapat bantuan. Dinsos, BPBD, Tim Tagana (Taruna Siaga Bencana–red) dan relawan terus bekerja untuk memastikan setiap warga mendapatkan makanan,” tegasnya.
Agustina menuturkan posko dapur umum menyuplai beragam jenis bantuan, mulai dari air mineral, sembako, sayur-mayur, tahu, tempe, makanan kaleng, hingga nasi bungkus. Di samping itu, logistik lainnya, seperti obat-obatan, kebutuhan bayi dan anak, kebutuhan perempuan, kebutuhan lansia, family kit, serta perlengkapan dasar lainnya pun tersedia untuk mendukung kebutuhan warga terdampak.
Dia menambahkan, pendistribusian dari dapur umum dilakukan secara langsung ke beberapa titik lokasi banjir untuk memastikan bantuan sampai kepada mereka yang membutuhkan. Selain itu, distribusi juga dilakukan melalui Ketua RT atau Ketua RW, yang turut membantu dalam penyaluran makanan kepada warga di wilayah mereka masing-masing.
“Para relawan dan ibu-ibu PKK gotong royong memasak dan menyiapkan menu makanan. Semangat ini yang harus kita jaga,” ucapnya.
Dalam pelaksanaan aksi sosial ini, tidak hanya Organisasi Perangkat Daerah atau OPD Kota Semarang yang telah berpartisipasi membantu dalam pemenuhan permakanan bagi korban banjir, melainkan juga mendapatkan dukungan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari sejumlah perusahaan swasta hingga perhotelan.
“Saya tidak menyangka bantuan yang diberikan dari teman-teman dunia usaha ini banyak sekali. Kolaborasi yang tepat manfaat semacam ini bisa meringankan masyarakat,” imbuhnya.
Pendirian dapur umum merupakan bagian dari upaya tanggap darurat Pemkot Semarang dalam menghadapi bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah.
Dengan dibukanya dapur umum ini, Pemkot Semarang menunjukkan komitmen nyata pemerintah daerah dalam menghadapi musibah banjir sekaligus memastikan keselamatan dan kenyamanan warga di masa tanggap darurat. Posko ini berada di titik-titik rawan banjir di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Gayamsari (Kelurahan Kaligawe, Tambakrejo, Sawah Besar, Siwalan); Kecamatan Pedurungan (Kelurahan Tlogosari Kulon, Muktiharjo Kidul), dan Kecamatan Genuk (Kelurahan Terboyo Wetan, Trimulyo, Gebangsari, Genuk Sari).
Wali Kota menyampaikan pelayanan dapur umum akan terus berjalan selama banjir belum surut dan memungkinkan akan diperluas untuk menjangkau lebih banyak masyarakat terdampak. Dia juga mengimbau masyarakat yang membutuhkan bantuan untuk segera melaporkan ke posko atau petugas terkait di lokasi masing-masing.
“Kami terus memantau situasi di lapangan. Koordinasi dengan berbagai pihak juga terus dilakukan agar penanganan banjir berjalan cepat dan tepat sasaran. Saya minta masyarakat tetap jaga kondisi, tetap semangat, dan meski sulit, tetapi tetap harus bahagia,” pungkasnya. (*)


