Kelompok 30 KKN Upgris, Sulap Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromas Terapi

SEMARANG (Ampuh.id) – Kelompok 30 KKN Mahasiswa Universitas PGRI Semarang (Upgris) membuat inovasi terbaru yakni menyulap minyak bekas atau jelantah menjadi lilin aroma terapi.

Koordinator Sie Lingkungan, Muhammad Ainur Rofiq mengatakan kegiatan tersebut merupakan wujud kontribusi mahasiswa KKN di bermanfaat bagi masyarakat dan merupakan kepeduliannya terhadap lingkungan.

Meski terlihat sepele, dirinya menyebut dengan membuang minyak jelantah ke tempat pencucian piring maupun tanah memiliki dampak buruk.

“Dampak terkecil membuang minyak jelantah sembarangan ialah kerusakan pada tempat pembuangan. Sementara, dampak terbesar membuang minyak jelantah sembarangan adalah pencemaran tanah dan sumber air. Masih banyak masyarakat yang membuang limbah minyak jelantah secara sembarangan atau sekedar dijual kembali dengan harga murah namun memiliki dampak resiko berbahaya terhadap lingkungan,” ujarnya didampingi warga Dukuh Pampang, di Desa Tlogorejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Minggu (25/2/2024).

Menurutnya dengan memanfaarkan limbah minyak goreng tersebut menjadi barang bernilai jual lebih tinggi, seperti halnya lilin aroma terapi.

“Minyak jelantah dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal, salah satunya adalah pembuatan lilin aromaterapi yang mudah dibuat dengan bahan–bahan yang juga mudah didapatkan untuk mmeminimalisir membuang limbah minyak goreng sembarangan,” jelasnya.

Dirinya juga menyebut bahwa lilin aroma terapi adalah lilin khusus yang terbuat dari minyak esensial dengan aroma yang begitu menenangkan dan menyenangkan.

Selain dapat mengurangi dan mencegah pencemaran lingkungan. lilin aromaterapi dari minyak jelantah ini juga memiliki nilai jual yang cukup menjanjikan.

“Semoga dengan adanya edukasi dan pelatihan langsung dari kelompok KKN UPGRIS ini mampu memimalisir pembuangan jelantah sembarangan serta bisa menjadi ide berwirausaha baru bagi warga setempat,” tandasnya.

Sementata, Kepala Desa Pampang, Moch Fahrurozi menyambut baik kehadiran KKN UPGIS. Dirinya juga menyampaikan apresiasinya sudah mendedikasikan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk mengabdi di Desanya.

“Kami selaku perangkat desa menyampaikan apresiasi yang tinggi untuk adik-adik KKN yang sudah mendedikasikan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk mengabdi di Desa kami. Semoga setelah pulang dari sini akan ada banyak manfaat dan ilmu yang panjenengan dapatkan untuk diterapkan di daerah kalian masing-masing,” tambahnya.

Dia juga berharap adanya pengolahan limbah minyak goreng ini bisa bermanfaat bagi warga sekitar.

“Semoga bermanfaat bagi warga kami, agar selanjutnya bisa di kelola dengan baik oleh ibu-ibu PKK untuk kemajuan Desa kami dan pastinya untuk menyelamatkan lingkungan,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *