Wali Kota Agustina Sebut Jika 25 Pompa Bekerja Efektif Mampu Sedot Air Banjir 25.000 LPS
SEMARANG (Ampuh.id) – Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang terus bergerak melakukan berbagai upaya guna mengatasi persoalan banjir. Salah satu di antaranya adalah dengan memaksimalkan peran mesin pompa dari berbagai jenis sebagai upaya mempercepat surutnya debit air yang membanjiri sejumlah titik di Kota Semarang beberapa hari terakhir.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mengungkapkan hingga Kamis (23/10/2025) malam, pihaknya menerjunkan sejumlah petugas untuk mengatasi banjir yang menggenangi wilayah terdampak, salah satunya di kawasan Kaligawe Kecamatan Gayamsari.
“Petugas, secara bergantian, di lapangan terus memantau ketinggian air dan memastikan pompa-pompa air bekerja penuh agar banjir cepat surut, termasuk di Jalan Kaligawe,” katanya.
Agustina mengaku hujan deras yang mengguyur Kota Semarang beberapa hari terakhir membuat air cepat naik. Meski belum bisa optimal karena beberapa pompa masih dalam tahap konstruksi maupun perbaikan, dirinya terus melakukan penguatan kolaboratif lintas sektor dalam penanganan banjir bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Tengah (Dinas Pusdataru), DPU Kota Semarang, hingga BPBD Kota Semarang.
“Karena pompa di wilayah Waru sedang dalam konstruksi, kami mencoba menarik pompa Kandang Kebo ke Waru agar airnya mengalir langsung ke Banjir Kanal Timur. Selain itu, kami terus aktif berkoordinasi untuk menangani banjir secara menyeluruh supaya masyarakat kembali beraktivitas normal,” ucapnya.
Dari komunikasi dan koordinasi yang terjalin, Wali Kota menuturkan pola penanganan banjir di Kota Semarang berbasis per kawasan: daerah Sringin, daerah Terboyo, daerah Tenggang, dan daerah Pasar Waru.
Dia menyebutkan terdapat 25 pompa berbagai jenis yang berasal dari sejumlah instansi siap beroperasi dengan kapasitas 250 liter per second (LPS) hingga 2.000 LPS. Jika seluruh pompa berfungsi normal, perkiraan kapasitas pompa bisa mencapai 25.000 LPS.
“Dari pompa stasioner (atau _eksisting) hingga pompa portable sudah kami tempatkan di titik-titik yang ditentukan di empat wilayah tersebut. Semua itu tidak hanya milik DPU Kota Semarang, ada bantuan dari BPBD Kota Semarang, Pusdataru, BBWS Pemali Juana, bahkan dapat tambahan juga dari BBWS Serayu Opak, BBWS Cimanyk Cisanggarung, dan BBWS Bengawan Solo,” imbuhnya.
Agustina telah menginstruksikan seluruh jajaran, termasuk camat dan lurah untuk terus aktif memantau kondisi lapangan dan tidak hanya menunggu laporan. Dirinya menekankan pentingnya antisipasi dan respons yang menyeluruh dengan hadir langsung memberikan pelayanan dan penanganan kepada masyarakat terdampak banjir.
“Prioritas utama jelas keselamatan dan kenyamanan warga. Maka, semua harus bergerak cepat,” pungkasnya. (Adv)

