Satupena Jawa Tengah Gelar Parade Baca Puisi 2025

SEMARANG (Ampuh.id) – Dalam rangka memperingati Bulan Bahasa dan Hari Sumpah Pemuda, Satupena Jawa Tengah akan menyelenggarakan Parade Baca Puisi 2025, Jumat besok (24/10/2025), di Ruang Audio-Visual Dinas Arsip dan Perpustakaan (Arpus) Kota Semarang, Jalan Prof Sudarto, Banyumanik, Semarang.

Ketua Umum Satupena Jawa Tengah Gunoto Saparie menjelaskan kegiatan ini tidak hanya dimaksudkan sebagai perayaan kebahasaan dan kebangsaan, tetapi juga menjadi momen istimewa untuk merayakan 50 tahun perjalanan berkarya sastranya di dunia literasi Indonesia. Atas kiprahnya tersebut, Gunoto menerima penghargaan dan apresiasi dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

“Parade Baca Puisi ini kami gelar sebagai bagian dari Bulan Bahasa dan peringatan Hari Sumpah Pemuda, sekaligus perayaan pribadi yang saya dedikasikan untuk dunia sastra yang telah memberi ruang hidup dan makna bagi saya selama lima puluh tahun,” ujar Gunoto Saparie di Semarang, Rabu (22/10/2025).

Menurutnya, kegiatan ini juga merupakan upaya Satupena Jawa Tengah untuk memperkuat semangat literasi dan mempertemukan para penyair lintas generasi dalam satu ruang ekspresi yang hangat dan terbuka. Kesempatan untuk menyatukan mereka dalam suatu forum, harus diakui, memang tidak mudah diperoleh.

Parade akan diawali dengan penayangan audio-visual musikalisasi puisi berjudul “Api yang Tak Pernah Padam” karya Siti Qomariyah, yang menggambarkan semangat tak kenal padam dalam berkarya di dunia sastra. Setelah itu, acara akan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang, Fx Bambang Suranggono.

Sejumlah penyair senior dan muda telah menyatakan kesediaannya untuk tampil dan membacakan karya mereka dalam parade ini, antara lain Sulis Bambang, Yusri Yusuf, Tirta Nursari, Driya Widiana, Siti Fatimah, Merry Naufa, Maya Dewi, Mohammad Agung Ridlo, Sri Wahyu Wardhani, dan beberapa nama lain dari berbagai komunitas sastra di Jawa Tengah.

Gunoto berharap kegiatan ini menjadi momentum untuk menegaskan kembali pentingnya bahasa dan puisi sebagai ruang perenungan serta jembatan kemanusiaan.

“Puisi bukan hanya soal keindahan kata, tetapi juga tentang kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan. Melalui puisi, kita belajar menghargai bahasa, sejarah, dan cita-cita yang dulu diikrarkan para pemuda pada 1928,” katanya.

Selain pembacaan puisi, acara juga akan menjadi ajang silaturahmi dan refleksi bagi para sastrawan, budayawan, akademisi, dan masyarakat pecinta sastra. Panitia juga menyiapkan sesi apresiasi bagi karya-karya yang dianggap berkontribusi dalam memperkaya khazanah sastra Indonesia.

Kegiatan Parade Baca Puisi 2025 akan dimulai pukul 09.00 WIB dan terbuka untuk umum. Panitia mengundang masyarakat luas, pelajar, mahasiswa, serta komunitas literasi untuk hadir dan ikut merayakan semangat kebahasaan, kesusastraan, dan kebangsaan melalui puisi.

“Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Satupena Jawa Tengah berharap puisi kembali menjadi bagian hidup masyarakat, bukan hanya di ruang akademis atau festival sastra, tetapi juga dalam keseharian, sebagai cermin jiwa bangsa yang terus tumbuh dan berbahasa dengan cinta,” ujarnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *