Wahyu Nur Aini Raih Emas Lempar Cakram Putri di PON XXI 2024
MEDAN (Ampuh.id) – Atlet Cakram Putri, Wahyu Nur Aini meraih medali emas dalam ajang PON XXI 2024 Aceh – Sumut yang berlangsung di Stadion Madya Sena, Deli Serdang, Senin (16/9/2024).
Atlet asal Kota Salatiga itu mengaku sebelum bertandig bersholawat sehingga hal itu merupakan kunci untuk dapat menyabet medali emas.
“Saya sholawati sebelum bertanding agar bisa menjadi juara. Selama bertanding juga baca sholawat Alhamdulillah bisa meraih nomor satu dan dapat medali emas,” ungkapnya.
Selain membaca sholawat, Wahyu menjelaskan persiapan menghadapi PON XXI 2024. Semula melakukan training center (TC) di Salatiga, kemudian dipindahkan ke Kota Semarang yang hawanya panas.
Perpindahan TC ini untuk menyesuikan dengan udara di Sumut yang panas. Penyesuaian ini sangat membantu dalam pertandingan.
“Alhamdulillah bisa menyesuaikan diri dari Salatiga hawanya dingin, ke Kota Semarang yang panas, sehingga bisa menyesuaikan dengan cuaca di Medan yang panas,” ujarnya.
Lebih lanjut, mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Ngudi Waluyo Ungaran, Kabupaten Semarang yang tinggal menunggu wisuda menjelaskan tertarik olahraga sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD).
Awalnya adalah olahraga bola voli dan lari. Namun, atas saran Bambang Heru mantan pelatih PPLP, Wahyu sejak masuk di SMP 8 Negeri Salatiga berpindah ke lempar cakram.
Kemudian untuk meningkatkan kemampuan lempar cakram, setelah lulus SMA bergabung di klub PAS Kota Salatiga dengan pelatih inti Muh. Shodik dan Dwi Ratnawati pemegang rekor cakram saat ini.
“Pertama kali juara lemapar cakram saat ikut PON remaja di Jawa Timur tahun 2013 saat SMP wakili Jateng. Setelah mewakili Jateng di Popnas, Kejurnas. Alhamdulillah selalui dapat nomor,” ujar gadis kelahiran Salatiga 11 Maret 1998.
Menurut Wahyu, medali emas PON XXI 2024 merupakan puncak prestasinya. Sebelumnya pernah mengikuti PON 2016 di Bandung dapat nomor lima, dan PON 2021 Papua dapat juara tiga tapi tidak dihitung.
“Waktu di Papua juara tiga tidak dihitung, karena ada kebijakan baru peserta provinsi PON minimal lima, sedangkan di Papua hanya empat provinsi sehingga tak diakui,” ujarnya.
Wahtu menambahkan lemparan dicapai dalam PON XXI 2024 sejauh 48,04 meter adalah terbaik, sekaligus memecahkan rekor pribadi yang sejauh 46 meter.
Umroh
Atas prestasi medali emas ini, Wahyu mendapatkan apresiasi dari KONI Jateng uang tunai Rp 10 juta yang diserahkan langsung Ketua Pengprov PASI Jateng, Rumini sesuai perlombaan.
Atlet peraih medali emas juga akan mendapatkan bonus dari Pemerintah Provinsi Jateng senilai Rp 250 juta.
Wahtu menyatakan bila nantinya mendapatkan bonus Rp 250 juta akan ditabung serta digunakan untuk menjalankan ibadah umroh.
“Saya juga akan merenovasi rumah orang tua di Tetep Wates RT 05 RW 6, Kelurhan Sumberejo, Kecamatan Argomulyo Jaten,” pungkasnya. (*)