Tim PKM-PM USM Tingkatkan Strategi Belajar Santri di Asrama Idzatunnasyi’in MTsN 01 Kota Semarang

SEMARANG (Ampuh.id) – Tim Mahasiswa Universitas Semarang (USM) melaksanakan Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) di Asrama Idzatunnasyi’in MTsN 01 Kota Semarang, baru-baru ini.

Mereka mengangkat materi dengan judul ”Quran Regulated Santri: Optimalisasi Strategi Belajar melalui Self Regulated Learning di Asrama Idzatunnasyi’in MTsN 01 Kota Semarang”.

Tim PKM-PM USM terdiri atas Ketua Nadhila Khoirun Nisa selaku Ketua, anggota Patonatul Millah, Luluk Nur Khumaidah, Fyanda Anggraeni, dan Annisa Dwi Nurrohmah.

Selama melaksanakan pengabdian, mereka didampingi dosen pembimbing, Sri Widyawati SPsi MSi Psikolog.

Ketua Tim PKM-PM USM, Nadhila Khoirun Nisa mengatakan, selama pelaksanaan kegiatan, pihaknya bekerja sama dengan para pengasuh Asrama Idzatunnasyi’in MTsN 01 Kota Semarang yang terdiri atas ustadz dan ustadzah.

Kolaborasi tersebut menjadi kunci keberhasilan program karena memungkinkan kegiatan berjalan lancar, sesuai terhadap kebutuhan santri, serta selaras dengan nilai-nilai pembinaan asrama.

”Tujuan program ini meningkatkan kemandirian belajar, kedisiplinan, serta keterampilan pengelolaan diri santri dalam proses menghafal dan memahami Alquran melalui pendekatan Self Regulated Learning (SRL),” ujarnya.

Dia mengatakan, kegiatan dilaksanakan mulai 15 Agustus hingga 28 September 2025, dengan empat kali pertemuan.

Kegiatan diikuti 50 santri, terdiri atas 20 santri putra dan 30 santri putri.

”Program ini dirancang sebagai bentuk pemberdayaan pendidikan berbasis asrama untuk menumbuhkan kebiasaan belajar mandiri dan terarah. Kami ingin menanamkan nilai kemandirian belajar kepada para santri melalui strategi SRL yang menyenangkan,” ungkapnya.

Dalam pelaksanaannya, katanya, kegiatan dilakukan secara bertahap, mulai dari pengenalan konsep SRL, pengenalan dan pengaplikasian buku inovatif (Quresa Book–red), hingga praktik langsung melalui mentoring sebaya, ruang Teras Bening, dan evaluasi mingguan.

”Buku Quresa ini menjadi inovasi baru hasil tim mahasiswa USM yang berfungsi sebagai panduan belajar mandiri santri dengan pendekatan terstruktur dan reflektif,” tuturnya.

Untuk menambah semangat belajar, lanjutnya, tim juga menghadirkan game edukatif interaktif, seperti puzzle kayu tematik dan permainan Edupoly—inovasi permainan yang diadaptasi dari Monopoly namun dimodifikasi menjadi sarana pembelajaran strategi belajar dan penguatan hafalan Al-Qur’an.

”Hasil evaluasi dan data statistik yang kami hitung menunjukkan peningkatan motivasi dan kemampuan santri dalam mengatur strategi belajar mandiri. Santri menjadi lebih aktif, terarah, dan memiliki kesadaran untuk mengevaluasi serta memperbaiki proses belajarnya sendiri,” tandasnya.

Dia berharap, melalui program PKM-PM, mahasiswa Universitas Semarang tidak hanya berperan sebagai agen perubahan di lingkungan pendidikan pesantren, tetapi juga menghadirkan inovasi berbasis teori psikologi pendidikan yang aplikatif.

”Kami bereharap, program ini dapat menjadi model pemberdayaan santri berkelanjutan yang dapat dilakukan di berbagai asrama dan lembaga pendidikan Islam lainnya di Indonesia,” jelasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *