Tim II KKN Undip Perkenalkan Amyang Rendah Gula kepada Ibu-ibu PKK Kelurahan Manahan

SURAKARTA (Ampuh.id) – TIM II KKN Universitas Diponegoro Kelurahan Manahan Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta memperkenalkan salah satu inovasi dalam diversifikasi pangan yaitu pemanfaatan bahan gula kelapa dalam produk pangan kepada ibu-ibu PKK Kelurahan Manahan, Surakarta, baru-baru ini.

Sabrina Zahra Tudinia, Mahasiswi Fakultas Peternakan dan Pertanian, menjelaskan gula kelapa dikenal dengan indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan gula pasir maupun gula jawa.

Mengusung tema “Pemanfaatan Gula Kelapa dalam Upaya Diversifikasi Pangan pada Produk Ampyang Rendah Gula”, tim KKN Undip mendemontrasikan cara pembuatan ampyang rendah gula kepada warga Kelurahan di Pendopo Kelurahan Manahan, Kota Surakarta. Produk olahan mahasiswa ini disebut sebagai alternatif yang menjanjikan dalam pembuatan produk berupa ampyang rendah gula.

Zahra mengatakan ampyang merupakan makanan tradisional khas Surakarta yang terbuat dari kacang tanah yang dicampur dengan gula kelapa. Produk ampyang rendah gula ini, lanjutnya, diperkenalkan sebagai bentuk diversifikasi olahan pangan fungsional yang mengandung kaya akan manfaat bagi kesehatan tubuh. Komposisi produk terdiri dari gula kelapa, kacang tanah, dan air secukupnya.

“Gula kelapa memiliki manfaat bagi kesehatan karena memiliki indeks glikemik yang lebih rendah, yaitu sekitar 35 di mana baik untuk penderita diabetes serta mengandung kalium, magnesium, zat besi, dan mangan yang bermanfaat bagi kesehatan,” paparnya.

Proses pengolahan amyang yang dilakukan masyarakat Kelurahan Manahan melalui beberapa tahapan. Proses pembuatan produk olahan ini cukup mudah, yakni terdiri dari 3 tahapan yaitu:

1. Persiapan Bahan di mana kacang tanah disangrai hingga kecoklatan,gula kelapa dicampur air secukupnya di dalam panci lalu di rebus hingga gula larut.
2. Penggorengan Ampyang dengan sedikit minyak lalu tambahkan kacang dan aduk hingga mengental rata dan kecoklatan.
3. Proses Akhir angkat adonan dan letakkan yang telah diolesi minyak agar tidak lengket dan dibiarkan dalam beberapa waktu hingga mengeras, setelah dingin dan mengeras ampyang di simpan dalam wadah kedap udara untuk menjaga kekenyalan dan kelezatannya.

Menurut dia, produk olahan ini tidak hanya ditampilkan sebagai produk unggulan masyarakat setempat, tetapi juga dapat dikomersilkan sebagai produk yang memiliki cita rasa manis yang alami dan menyehatkan. Produk ampyang rendah gula ini dapat meningkatkan keuntungan produksi dengan menawarkan produk yang lebih beragam dan memiliki nilai tambah

“Pemanfaatan gula kelapa dalam produk ampyang rensah gula merupakan langkah positif dalam diversifikasi pangan dan upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.” ungkap Sabrina.

Dia menyebut gula kelapa menawarkan alternatif yang lebih sehat dibandingkan gula pasir, dengan manfaat tambahan dari kandungan nutrisinya dan indeks glikemik yang lebih rendah. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *