Pemkab Demak Gelar Koordinasi Antarlembaga untuk Tanggulangi Banjir
DEMAK (Ampuh.id) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak menggelar Rapat Evaluasi Harian di Posko Terpadu Penanganan Banjir Kabupaten Demak Tahun 2024. Rapat yang dipimpin Sekretaris Daerah Kabupaten Demak Akhmad Sugiharto ini berlangsung di Posko Penanganan Banjir, di Joglo Wisma Halim, Kamis (21/03/2024).
Rapat evaluasi ini menjadi langkah penting dalam koordinasi antarlembaga untuk penanganan dan pemulihan kondisi pasca-banjir di Kabupaten Demak. Prioritas utama adalah memastikan kebutuhan dasar pengungsi terpenuhi, serta mempercepat pemulihan infrastruktur yang terdampak.
Sekretaris Daerah Akhmad Sugiharto menekankan pentingnya penempatan posko terpadu darurat sebagai respons langsung terhadap kondisi pendopo yang belum bisa digunakan. Telah ditetapkan tiga prioritas penting untuk melaksanakan tugas meliputi penutupan tanggul, pompanisasi, dan koordinasi pengungsi.
Salah satu fokus utama yang dibahas adalah permintaan kepada BBWS untuk mempercepat penambalan tanggul yang jebol.
Sekda menambahkan bahwa kebutuhan mendesak pemetaan dan pemenuhan kebutuhan logistik untuk pengungsi, termasuk kebutuhan khusus seperti kebutuhan bayi dan orang tua.
“Kami himbau untuk semuanya, jika ada yang menghubungi untuk memberikan bantuan salurkan melalui PMI. Jangan sampai terulang di jilid I kemarin. Saat bencana selesai, masyarakat pesta logistik hasil pengumpulannya. Kita yang susah payah mengumpulkan logistic untuk memenuhi kebutuhan Dapur Umum,” kata Sekda.
Sementara Kepala Harian BPBD Demak, Agus Nugroho Luhur Pambudi melaporkan upaya yang telah dilakukan bekerja sama dengan Tim PMI, Baznas, dan relawan, serta kebutuhan mendesak tenaga pembungkus logistik di beberapa area.
Pada kesempatan tersebut disampaikan dari perwakilan BNPB, Heri menekankan pentingnya visualisasi dan data yang akurat untuk memudahkan penanganan dan menghindari disinformasi. Pihaknya juga menyoroti pentingnya kerja sama yang erat antara TNI, Polri, dan lembaga lain dalam penanganan banjir.
Agus Hartanto dari BNPB mengapresiasi pemetaan masalah dan skala prioritas yang telah dilakukan oleh Sekda, dengan fokus utama pada penanganan pengungsi dan pemompaan air.
Dari pihak BBWS melaporkan bahwa penutupan jebolan tanggul Sungai Wulan telah dilakukan, dan akan dilanjutkan dengan penanganan area tambahan yang terdampak.
Rapat evaluasi ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai lembaga, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Jawa Tengah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Dinas Kesehatan, serta jajaran Polres dan Kodim 0716/Demak. Para camat dari kecamatan yang terdampak banjir. (*)