Pemkab Cilacap Ajak Puluhan Siswa PAUD-TK Tanam 1.000 Pohon Hortikultura
CILACAP (Ampuh.id) – Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Cilacap mengajak puluhan anak PAUD dan TK untuk menanam cabai rawit di lahan Kampung Kreatif Karisma Pertamina (K3P). Kegiatan penanaman hortikultura, jenis cabai rawit, ini merupakan ajang edukasi untuk masyarakat, khususnya anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa.
“Melalui edukasi penanaman cabai rawit ini, kami berharap di masa depan kita tidak akan mempermasalahan kelangkaan komoditas ini, karena generasi muda yang sudah diberikan pengetahuan tentang budidaya tanaman cabai,” kata Kepala Dinpertan Kabupaten Cilacap Susilan di sela kegiatan penanaman 1.000 tanaman hortikultura yang melibatkan puluhan anak-anak PAUD dan TK di Kampung Kreatif Karisma Pertamina (K3P), Desa Karangrena, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap, Rabu (28/2/2024).
Susilan mengapresiasi kebijakanTim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Cilacap untuk melibatkan anak-anak dalam program penanaman 1000 bibit cabai rawit.
“Kegiatan ini sangat mengedukasi anak-anak. Pemberian pengetahuan tentang bercocok tanam di masa dini sangat membantu pola pemikiran mereka, sehingga anak-anak kelak bisa diharapkan mampu meneruskan dan melestarikan budaya daya cabai rawit,” ujarnya.
Dia juga mengajak masyarakat setempat untuk terus meningkatkan areal lahan budi daya cabai agar mampu memenuhi stok di wilayahnya.
“Terus terang saja, terkait dengan cabai terutama cabai rawit ini masih kekurangan yang cukup banyak, sekitar 150 hektare kebutuhannya,” kata Kepala Dinpertan Kabupaten Cilacap Susilan di sela kegiatan penanaman 1.000 tanaman hortikultura yang melibatkan puluhan anak-anak PAUD dan TK di Kampung Kreatif Karisma Pertamina (K3P), Desa Karangrena, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap, Rabu.
Ia mengakui kurangnya lahan budi daya cabai rawit menjadi salah satu pemicu kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat tersebut di Cilacap.
Selain itu, kata dia, kondisi iklim juga turut memengaruhi gejolak kenaikan harga cabai di pasaran.
“Menanam cabai ya mestinya harus sesuai dengan iklim kita dan kontinuitas itu yang diharapkan, sehingga tidak menimbulkan inflasi yang lumayan. Saat ini harga cabai rawit masih Rp 55.000 per kilogram, kalau cabai merah besar alhamdulillah Cilacap mencukupi, kalaupun surplus tidak terlalu banyak, masih sedikit,” katanya.
Ke depan, kata dia, pihaknya akan terus memacu budi daya cabai terutama di wilayah barat Cilacap seperti Kecamatan Majenang, Wanareja, Dayeuhluhur, dan sekitarnya. Sementara Kecamatan Maos dan Adipala yang berada di wilayah timur Cilacap, perkembangan budi daya hortikultura sudah cukup bagus. (*)