CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), quality = 82

Pamerkan Kriya Lokal Pekalongan di Inacraft, Inggit Soraya Ingin Produk Perajin Dihargai dan Didukung Pemerintah

JAKARTA (Ampuh.id) – Sejumlah produk kriya lokal Kota Pekalongan dipamerkan di ajang Inacraft 2025, yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), pada 1–5 Oktober 2025. Beragam karya kreatif dibawa langsung oleh Dekranasda Kota Pekalongan ke pameran kriya terbesar se-Asia Tenggara, antara lain batik tulis khas Pekalongan, aksesori berbahan alam, serta inovasi kriya berbasis budaya lokal.

Ketua Dekranasda Kota Pekalongan, Inggit Soraya, menuturkan, partisipasi dalam Inacraft 2025 adalah momentum penting bagi para pelaku kriya dan UMKM Pekalongan untuk memperkenalkan produk unggulan mereka, kepada pasar nasional dan internasional.

“Kami hadir di Inacraft bukan sekadar membawa produk, tetapi membawa cerita, nilai, dan semangat masyarakat Pekalongan. Ini adalah panggung untuk menunjukkan bahwa kriya lokal mampu bersaing dan menginspirasi,” ujar Inggit.

Lebih lanjut, Inggit menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, Dekranasda, dan pelaku usaha kreatif dalam memperkuat ekosistem kriya yang berkelanjutan.

“Kami ingin para perajin merasa dihargai dan didukung. Inacraft adalah bukti bahwa karya mereka punya tempat di hati masyarakat luas,” tambahnya.

Salah seorang pengunjung Inacraft, Rina Wijayanti, menyampaikan apresiasinya.

“Batik tulis Pekalongan yang dikemas dengan desain modern sangat menarik. Selain indah, terasa kuat nilai budayanya. Saya jadi ingin membawa beberapa untuk koleksi pribadi,” beber perempuan asal Bandung tersebut.

Menurutnya, kerajinan Kota Pekalongan cukup inovatif karena menggabungkan bahan alami seperti eceng gondok dan bambu menjadi produk fungsional dan estetik.

“Ini menginspirasi untuk mendukung kriya lokal lebih banyak lagi. Produk kriya Pekalongan inovatif dan berkualitas tinggi. Ini menunjukkan kerajinan Indonesia bisa bersaing dengan produk internasional tanpa kehilangan identitas budaya,”ungkapnya.

Sebagai informasi, inovasi kriya berbasis budaya lokal adalah pengembangan produk kerajinan yang mengangkat nilai, motif, atau filosofi budaya setempat, yang dikemas dengan pendekatan modern. Dengan begitu, produknya menjadi lebih relevan dengan pasar saat ini. Contohnya adalah batik tulis motif khas Kota Pekalongan yang dikombinasikan dengan desain kontemporer untuk tas atau sepatu, serta aksesori berbahan eceng gondok atau bambu yang dimodifikasi menjadi dekorasi modern dan pernak-pernik fesyen. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *