Linier dengan Program Prabowo-Gibran, Paguyuban Pedagang se-Kota Semarang Dukung Yoyok-Joss

SEMARANG (Ampuh.id) – Paguyuban Pedagang Pasar se-Kota Semarang menyatakan sikap mendukung pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota Yoyok Sukawi – Joko Santoso alias Joss. Mereka komitmen untuk memilih Yoyok-Joss dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Semarang 2024.

Surahman (71), Koordinator Paguyuban Pedagang Pasar se-Kota Semarang mengatakan pertimbangan menaruh dukungan terhadap paslon nomor urut 2 itu karena keduanya dinilai layak memimpin Ibu Kota Jawa Tengah.

Di sisi lain, Surahman menyampaikan Yoyok-Joss adalah gambaran pemimpin yang linier dengan kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Pertimbangan kami karena ini diusung oleh Koalisi Semarang Maju Bermartabat, sama dengan Koalisi Indonesia Maju. Program pusat Pak Prabowo dengan Mas Yoyok dan Mas Joko ini linier, syukur nanti juga Pak Luthfi di provinsi,” kata Surahman di sebuah rumah makan Jalan Pemuda, Kota Semarang, Sabtu (9/11/2024).

Surahman menyatakan keputusan untuk mendukung Yoyok-Joss adalah hasil konsolidasi dengan para pedagang di Kota Semarang. Dari hasil tersebut, para pedagang lebih condong berpihak kepada Yoyok-Joss.

“Ini sebelum ketemu Mas Yoyok, saya sudah bertemu dengan para pedagang, ternyata pandangannya itu milih nomor 2. Kepingin yang jadi linier dengan pusat, ini adalah tujuan kami, jadi aspirasi kami bisa langsung sampai ke pusat,” katanya.

Para pedagang berharap dalam kepemimpinan Yoyok-Joss dapat lebih memperhatikan dan mempedulikan pedagang pasar. Pasalnya, mereka selalu dibayang-bayangi persoalan tingginya nilai retribusi, dan lokapasar yang menjadi momok pedagang tradisional.

“Bagaimana caranya pasar itu ramai dan rapi. Pasar tradisional berkembang, dilindungi, terutama masalah lokapasar yang dirasakan seluruh pedagang di Indonesia, bagaimana kementerian solusinya, nah ini linier dengan pemerintahan Mas Yoyok di kota dan Pak Prabowo di pusat,” katanya.

Para pedagang juga menyambut baik program Yoyok-Joss tentang Kredit Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera). Kredit tersebut akan diberikan kepada pelaku bisnis kecil tanpa agunan.

“Kami juga menyambut baik program itu. Kami mengambil tindakan secara konkret, kami sepakat sampai sekarang dengan yang komandoi ketua umumnya Pak Atmaji mendukung Yoyok-Joss,” kata Sukardi (77), Penasihat Persatuan Pedagang Jasa (PPJ) Semarang.

Sukardi mengatakan, hal yang sama dilakukan PPJ Semarang dalam menentukan pilihan dalam Pilkada Kota Semarang 2024. Terlebih dulu, pihaknya melakukan konsolidasi dan menemukan hasil jatuh kepada Yoyok-Joss.

“Anggota kami sekarang banyak yang muda dan melihat sosok Yoyok Sukawi dan Joko Santoso ada greget di situ. Di sisi lain memilih karena Yoyok-Joss adalah bocahe dewe kalau orang Jawa dianggap sudah mendarah daging, mau diapakan tetap bocahe dewe,” ujarnya.

Pihaknya juga berharap kepada Yoyok-Joss agar lebih memperhatikan nasib pedagang kaki lima (PKL) yang selalu dihantui rasa cemas ketika berjualan. Dia menyebut pemimpin seperti Yoyok-Joss diharapkan memiliki solusi agar para PKL tidak khawatir akan Satpol PP.

“Saya berharap Mas Yoyok tanggap masalah PKL. Saya berharap nanti akan diperbaiki Perda Pasar-nya supaya tidak terbayang-bayang Satpol PP,” katanya.

Bahan Kebijakan

Sementara itu, Yoyok Sukawi mengatakan, keluhan-keluhan yang disampaikan para pedagang se-Kota Semarang itu menjadi bahan dirinya dalam mengambil kebijakan saat dipercaya memimpin Ibu Kota Semarang lima tahun ke depan.

Yoyok menjelaskan, kepemimpinannya bersama Joko Joss akan memprioritaskan para pedagang-pedagang pasar. Pasalnya, ekonomi masyarakat tergambar dari ramainya sebuah pasar.

“Kami berdiskusi dengan pedagang, baik dalam maupun luar pasar, dalam diskusi itu banyak yang disampaikan. Kami sampaikan bahwa para pedagang tak boleh risau dengan permasalahan yang sedang dihadapi saat ini,” kata Yoyok Sukawi.

Pihaknya menyatakan komitmennya untuk mengedepankan kolaborasi dalam menentukan sebuah kebijakan terkait pasar tradisional. Di sini, pihaknya juga akan mengkaji ulang peraturan daerah (Perda) yang mengatur tentang Pasar Tradisional dan PKL.

“Kami siap berkolaborasi dalam menentukan kebijakan terkait perpasaran, mulai retribusi, aksesnya, semuanya akan kami perbarui dan kebijakan itu berpihak kepada pedagang baik dalam pasar maupun luar pasar, termasuk pedagang kaki lima,” katanya.

Nantinya, akan ada ruang bagi para PKL yang dalam berjualan tidak lagi takut dengan penertiban yang dilakukan Satpol PP. Pihaknya juga akan turun ke pasar-pasar untuk menyerap aspirasi dari pedagang lebih dekat.

“Kami beri fasilitas agar bisa berdagang tanpa ketakutan dikejar-kejar Satpol PP dengan memperbaiki Perda Pasar supaya memihak kepada pedagang. Kami juga akan turun ke pasar diskusi dengan mereka lebih dekat dengan pedagang,” katanya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *